Nama Joe Taslim melambung sebagai salah satu aktor laga Indonesia yang bersinar setelah bermain di film The Raid: Redemption (2011), meski sebetulnya ia lebih dulu dikenal sebagai atlet judo nasional yang menguasai beberapa macam beladiri. Tak berapa lama kemudian banyak pihak yang melirik akting lelaki berusia 33 tahun ini, termasuk pihak Hollywood, dengan mengajaknya bermain di film Fast & Furious 6. Namun meski meroket berkat film laga, rupanya Joe tak ingin terjebak bermain untuk satu genre saja. “Saya terbuka menjajal genre lain, drama juga oke,” kata Joe, yang juga punya obsesi menjadi sutradara ini. Simak pengakuan lain darinya:

Prinsip dalam bekerja?
Dengan bertanggungjawab terhadap pekerjaan. Tanggungjawab seorang aktor bukan hanya akting, tapi berkembang terus. Harus belajar dan bisa banyak hal. Taruhlah belajar menunggang kuda, menguasai beberapa bahasa, main golf, memanah, hingga menari. Semuanya random, tapi ketika menjadi tuntutan peran, maka wajib dikuasai dengan baik.

Film yang mengubah hidup?
Film The Godfather, saya tonton sewaktu berusia 9 tahun, itu titik balik saya ingin menjadi aktor.

Mimpi terliar?
Main di filmnya Christopher Nolan, dia sutradara favorit saya.

Me time?
Pergi ke gym atau kemana saja untuk workout. Saya ingin sekali suatu hari merasakan skydiving.

Perempuan yang bisa memenangkan hati Joe?
Cantik, beraroma wangi, pintar, dan memiliki tubuh yang sehat. Poin terakhir itu nilai plus, sebab jika perempuan hobi berolahraga, dia sudah memenangkan hati saya. (DEWI IRMA) Foto: Hariono Halim. Pengarah gaya: Freddy Martin.

Simak pengakuan Joe lainnya dalam artikel The Gentlemen's Club, Khas Utama, dewi edisi Oktober 2014.