ARTE Indonesia Art Festival: Meretas Batas
Ajang ini digelar sebagai wadah bertemu seniman dan penikmat seni.
28 Mar 2013


Seni sah saja dirayakan tanpa batas-batas dan sebuah festival memang layak menjadi tempat bertemu bagi lebih dari satu jenis karya seni. Benang merahnya tentu ada, yaitu kebaruan ini. Dengan definisi tersebut, Puri Ayu Entreprise dan Asia Expo menyelenggarakan ARTE Indonesia Art Festival, dari 29 Maret hingga 31 Maret 2013.

Ajang yang baru pertama kali diselenggarakan ini menurut ketua pelaksananya, Ayu Vibrasita, dimaksudkan sebagai wadah bagi seniman lintas bidang serta penikmat seni bertemu dan berinteraksi. “Mudah-mudahan bisa terlaksana setiap tahun. Kami juga mengutamakan sisi edukasi dalam acara ini agar seni Indonesia bisa maju pesat di masa depan,” ujarnya, beberapa waktu lalu.   

Pembukaan ARTE Indonesia berlangsung pada Jumat, 29 Maret 2013, pukul 14.00, di Plenary Hall Jakarta Convention Center. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu meresmikannya. Pertunjukan tari kontemporer dari Fabas Art dan Kikan Namara yang berkolaborasi dengan Isha Hening yang membuat video mapping pun ditampilkan.

Pameran seni rupa yang dikuratori Ade Darmawan merupakan salah satu tampilan festival, juga pertunjukan musik dari 10 band, di antaranya Float, Payung Teduh, Pure Saturday, Sigmun, White Shoes and The Couples Company, dan Zeke Khasali & The Wrong Planeteers. Sementara untuk seni rupa, ada 33 seniman muda yang turut memamerkan karya mereka. “Kebanyakan adalah seniman video dan media baru,” kata Ade.

Tak hanya seni rupa dan musik, film dan kuliner disuguhkan. Tiga chef yang tengah melejit saat ini, Adrian Ishak, Nando, dan Ivan akan unjuk kepiawaian untuk menyemarakkan mata acara "Culinary Art Show".

Sementara itu, rangkaian pertunjukan film telah berlangsung sejak Selasa, 26 Maret lalu. Disusun programnya oleh John Badalu, ARTE Film Festival yang digelar di XXI FX Sudirman ini menampilkan film-film karya anak negeri yang lolos seleksi festival film dunia seperti Sundance, Rotterdam, Venice dan Busan Film Festival. Laura & Marsha yang dibintangi Prisia Nasution serta Adinia Wirasti menjadi film pembuka. What They Don’t Talk About When They Talk About Love karya sutradara Mouly Surya yang premiere-nya berlangsung di Sundance Film Festival akan jadi penutup ARTE Film Festival. (ISA), Foto: Dok. ARTE Indonesia        

 

Author

DEWI INDONESIA