Berlari Maraton Untuk Berbagi
Indra dan Sandiaga Uno mengikuti berbagai lari maraton untuk berbagi dengan sesama
22 Jun 2015


1 / 2
Satu bulan lalu, kakak beradik Indra Uno dan Sandiaga Uno berlari 42 kilometer melintasi Kota Boston, Amerika Serikat. Di ajang maraton paling bergengsi di dunia itu mereka berlari dengan membawa misi Berlari Untuk Berbagi (BUB), sebuah komunitas pencinta olahraga lari yang memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan sosial. Setiap kilometer yang ditempuh akan diuangkan dan dananya disumbangkan pada berbagai yayasan sosial yang memiliki perhatian pada pendidikan anak, pelestarian lingkungan hidup, dan kewirausahaan.

Semua berawal ketika Sandiaga pertama kali mengikuti ajang lari maraton di Singapura pada 2009. Ketika mengikuti lomba tersebut, ia merasa bahwa ada baiknya jika hobi berlarinya bisa bermanfaat bagi banyak orang. Dari sana tercetus ide menjadikan lari sebagai aktivitas sosial. Gagasan tersebut ia utarakan kepada orang-orang dekatnya. Mereka menyambut baik ide Sandiaga. Kota-kota yang menjadi lokasi maraton kelas internasional atau yang dikenal dengan istilah World Marathon Majors seperti Tokyo, London, Berlin, dan Boston mereka sambangi setiap tahunnya. Lama kelamaan, berbagai komunitas lari yang ada di Indonesia juga mengikuti program ini. Ada target jumlah donasi yang hendak dicapai dalam kegiatan berlari. Tak jarang dana yang ditargetkan berkisar miliaran rupiah. “Kompetisi lari yang mereka ikuti bukan semata berlomba mencapai garis akhir melainkan juga berlomba memberi bantuan sosial bagi mereka yang membutuhkan,” ujar Natalia Uno, isteri Indra Uno yang setia menemani sang suami kala mengikuti lomba.

Pada New York City Marathon, BUB mendonasikan dana pada Panti Asuhan Roslin Kupang milik Budi Soehardi, sosok yang pernah menyandang predikat CNN Heroes pada 2009. Bagi panti asuhan, BUB menyusun program beasiswa agar anak-anak tersebut bisa menamatkan pendidikan hingga tingkat universitas. Dalam kesempatan lain, masih melalui New York City Marathon, donasi digunakan untuk membangun rumah belajar di Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Di Tokyo Marathon, BUB bekerjasama dengan Hughes Foundation untuk mendirikan 3 sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di daerah Pantura dan Cirebon. Daerah tersebut dipilih lantaran anak-anak di daerah tersebut rentan menjadi sasaran perdagangan anak di bawah umur.

Beberapa lomba lari dalam negeri pun pernah mereka ikuti seperti Jakarta Marathon yang mereka lakukan untuk memberi kontribusi pada Komunitas Ibu Hebat melalui program pendirian koperasi unit usaha. Kerjasama dengan Yayasan YAKKUM Bali dalam pengadaan laboratorium komputer bagi anak-anak difabel juga pernah dilakukan.

Bagi Berlari Untuk Berbagi, berlari ialah bentuk cinta, serta pemaknaan tentang persaudaraan dan persahabatan. Hal itu dituangkan tidak hanya dalam bentuk materi tetapi juga pengetahuan. Dan London Money Virgin Marathon menjadi destinasi Berlari Untuk Berbagi berikutnya setelah Boston. (JAR) Foto: dok. Berlari Untuk Berbagi.



 

Author

DEWI INDONESIA