Cerita Gwen Silent di Eropa
Tanpa indra wicara gadis kecil berwajah duka ini melanglang ke Eropa, menceritakan kisahnya.
3 Oct 2012


1 / 4

Gadis kecil itu masih menyimpan duka di wajahnya yang beku dengan mata selalu terkatup, Ia tak bisa bicara. Bukan karena tuna wicara, tapi karena tak punya mulut. Gwen Silent, gadis kecil itu, seperti punya duka yang bersemayam abadi di hati bahkan ketika wajahnya terpampang di dua galeri berbeda di Eropa dalam waktu yang nyaris bersamaan. “Bulan ini nampaknya adalah bulannya Gwen Silent menikmati Eropa,” tulis Andre Tanama ‘ayah’ Gwen Silent melalui email yang dikirimnya. Meski bukan ‘anak biologis’, Gwen Silent memang layak disebut ‘anak’ seniman asal Yogyakarta ini. “Mungkin Gwen itu menyimpan seluruh perjalanan batin saya. Dia adalah jelmaan seluruh kata yang tak pernah bisa saya katakana ketika melewati sebuah kejadian. Mungkin itu sebabnya saya membuatnya tanpa punya mulut untuk bicara,” kata Andre suatu kali.

Duka dan kesedihan yang senantiasa menggayut di wajah Gwen Silent nyatanya menarik minat banyak pencinta seni rupa. Tak perlu waktu lama untuk membuat Gwen dikenal dan diingat. Pameran tunggal Andre di Willem Kerseboom Gallery (29 September hingga 13 Oktober 2012) di Amsterdam dan pameran bersama bertajuk “The Legend of Jogja” di Primae Noctis Art Gallery (berlangsung satu bulan sejak 20 September 2012) adalah bukti bahwa Gwen Silent membawa cerita yang membuat penasaran siapa saja yang melihatnya. Untuk ‘putri’nya itu, Andre pun tak henti berproses dan mengolah berbagai kemungkinan untuk menerapkan citra Gwen Silent ke berbagai media. “Dalam dua pameran ini saya tak hanya menghadirkan Gwen di atas kanvas sebagai lukisan, tapi juga patung dan seni grafis woodcut monoprint,” Andre memaparkan. Apakah barangkali keanekaragaman media itu dipercaya Andre memberi keleluasaan bagi gadis kecil berwajah duka itu untuk bicara? Mungkin saja. (ISA)

Foto: Dok. Andre Tanama

 

Author

DEWI INDONESIA