Dewi Daya : Chef Meliana Christanty Terus Populerkan Kuliner Dayak
Sosok Meliana Christanty yang tak pernah padam untuk melestarikan dan memperkenalkan kuliner tradisional kepada dunia.
10 Apr 2015


Filsuf Confucius pernah berkata “Choose a job you love and you will never have to work a day in your life”. Demikian pula yang terjadi pada Meliana Christanty. Memasak dan dunia kuliner menjadi bagian dari hidup Meliana sejak ia kecil. Sang kakek yang kali pertama membuat perempuan kelahiran Temanggung, Jawa Tengah, 13 Maret 1979 ini mencintai dan menghargai makanan. Selepas kuliah  di Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Meliana pindah ke Kalimantan. Lebih dari sebelas tahun Meliana menetap di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, ia jatuh cinta pada kuliner Kalimantan.

Salah satu menu khas Kalimantan yang meninggalkan kesan unik bagi Meliana yaitu Juhu Singkah Enyuh. Makanan khas suku Dayak Kahayan, Kalimantan Tengah ini menggunakan umbut kelapa atau dikenal dengan nama ‘Singkah Enyuh’. Uniknya, umbut kelapa termasuk bahan langka yang dijual sangat mahal di Prancis dan kerap dibuat sebagai salad di Vietnam. Di Kalimantan, umbut dapat dijumpai di daerah pantai dan pasar tradisional. “Pembuatan masakan Kalimantan rata-rata sederhana dan bahan-bahannya mudah diperoleh” kata Meliana. Tidak seperti daerah lain di Indonesia yang memiliki rasa masakan dominan manis atau pedas, kuliner Kalimantan mempunyai rasa beragam seperti manis, asin, dan pedas yang merata. Hampir semua makanan Kalimantan menjadi kegemaran Meliana. Namun Meliana punya menu favorit seperti bubur Paddas khas Sambas, kwetiaw sapi Pontianak, sate Melayu Pontianak, dan cencalok. Rasa antusias terlihat jelas ketika Meliana menceritakannya penuh semangat pada Dewi.

“Lebih dari sepuluh tahun saya tinggal di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, yang jauh dari hingar – bingar kota. Namun bukan halangan untuk terus melestarikan dan memperkenalkan kuliner tradisional kepada dunia.” ujar Meliana. Melalui akun twitter dan instagramnya, Meliana dikenal sebagai chef yang sering memperkenalkan kekayaan bahan alam dan kuliner khas Kalimantan. Ia juga menulis buku bersama tujuh penulis dan tujuh fotografer yang segera terbit tahun 2015 ini. Dalam buku tersebut, Meliana mengulik warisan kuliner di lima provinsi di Kalimantan. Tidak setengah-setengah, ia mendalami masakan langsung dari penduduk asli suku Dayak, Banjar, Kutai, Melayu, Bulungan, peranakan Tionghoa, dan suku lain di pulau Kalimantan. (Rianty Rusmalia) Foto: Dok. Dewi

 

Author

DEWI INDONESIA