Dewi Daya: Esthi Susanti Aktivis HIV/AIDS Sang Kandidat Nobel 2005
Bagi Esthi Susanti ODHA merupakan persoalan penting dan tak sekadar isu marjinal.
23 Apr 2015


Persoalan Esthi Susanti melihat apa yang dilakoninya kini sebagai panggilan hidup. Ia dikenal sebagai aktivis juga konselor dalam dunia HIV/AIDS. Perempuan yang sempat menjadi kandidat Nobel Prize untuk kategori perdamaian diantara 1000 perempuan dunia tahun 2005 silam ini melihat bahwa HIV/AIDS dan pernak-perniknya bukanlah sebatas isu marjinal dan persoalan orang-orang yang tak bermoral.

Esthi Susanti telah melahirkan banyak aktivis di bidang pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS. Ia cukup mewarnai organisasi masyarakat sipil di Surabaya dan Jawa Timur, juga menjadi peletak dasar Pertemuan Nasional HIV/AIDS yang pada tahun ini menginjak pertemuan di tahun ke-5 dan akan berlangsung di Makasar. Belum lama ini Esthi Susanti juga mendapat sertifikasi dari Pusat Pelatihan Kesehatan Kementrian Kesehatan untuk menggarap program pendidikan keterampilan hidup menghadapi masa remaja untuk anak usia 12-15 tahun. “Pada perempuan yang terinfeksi HIV, saya melakukan inovasi dukungan dengan terapi seni melalui fotografi, okupasi terapi, usaha melalui rajut, mengadopsi buku WHO tentang caregiver untuk keluarga dan komunitas, mengembangkan metode relawan sebaya. (AP) Foto: Dok. Esthi Susanti

 

Author

DEWI INDONESIA