Energi Cinta Nasirun
Ia akhirnya membuka rahasia kekuatan diri dalam menggarap 1000 karya lukisannya. Apa itu?
17 Nov 2012


1 / 5
Pameran tunggal seniman Nasirun yang berlangsung di Galeri Salihara sejak awal November lalu memang menyisakan banyak pertanyaan, selain kekaguman. Bila dalam legenda Jawa dikenal nama Bandung Bondowoso yang (akhirnya gagal) membuat seribu candi dalam sehari, maka Nasirun benar-benar mewujudkan 1000 karya untuk pameran tunggalnya yang bertajuk Uwuh Seni. Bahkan ketika sampai karya ke seribu, energinya masih meluap-luap sehingga terkumpullah hampir 1078 karya lukisan yang dibuat dalam rentang waktu hampir 3 tahun, di sela lukisan-lukisan regular yang dibuatnya. 

Dari mana Nasirun mendapatkan semua tenaga untuk menyelesaikan 1000 lukisan, di mana banyak tetamu memuji karya-karyanya yang dianggap bagus itu. Tidak ada persamaan antara satu lukisan dengan lukisan lainnya. Masing-masing ada kekhasan. Masing-masing merupakan intepretasi dan koneksi perasaan terhadap undangan-undangan seni yang menjadi lahan kreativitasnya dalam pameran tunggalnya kali ini. “Tidak ada rahasia, semua berasal dari cinta,” kata Nasirun, di sela-sela pembukaan pameran yang berlangsung ramai hingga dini hari. 

Ia tak bicara terbuka tentang cinta yang dimaksudkannya. Kecuali, cinta kepada dunia seni itu sendiri. Ia katakan bahwa semua karya berdasar pada perasaan. Perasaan yang lebih menguasai dirinya ketimbang raganya. “Ragaku ini takut pada perasaanku. Perasaanku menguasai tubuhku, sehingga aku mampu menyelesaikan semua cerita di balik setiap kartu undangan yang ada,” tuturnya. “Di situ, aku mendapatkan tempat untuk curhat,” ia menambahkan.  Rupanya di balik sosoknya yang gemar mengumbar tawa lebarnya itu, ia butuh ruang pula untuk mengumbar sensitivitasnya pada segala hal yang ada di sekelilingnya. (RH) Foto: RH, dok dewi

 

Author

DEWI INDONESIA