Pada dasarnya feminin merupakan ciri-ciri psikologis dari seorang perempuan, misalnya suara yang lebih lembut, atau gerak tubuh yang lebih luwes. Jadi lebih ke fisik dan state of mind. Sementara feminis berarti sikap terhadap ketidakadilan. Lelaki yang juga redaktur Jurnal Perempuan ini menjelaskan bahwa sejumlah orang sering salah kaprah dengan mengartikan feminis sebagai sebuah gerakan yang hanya bisa dilakukan oleh perempuan. “Padahal sebetulnya feminis adalah gerakan untuk menghadirkan keadilan yang paling maksimal. Itulah sebabnya setiap orang bisa menjadi seorang feminis, baik ia berjenis kelamin laki-laki atau perempuan,” papar lelaki yang tak pernah henti memperjuangkan kesetaraan gender ini. (AH) Foto : Fotosearch