Kegelisahan Jay Subiyakto
Penghormatan minim bagi seniman Indonesia yang mendunia.
13 Oct 2012


Jay Subiyakto baru saja sukses menjadi penata panggung pentas Matah Ati di Jakarta dan Solo beberapa bulan lalu. Namun siapa sangka di tengah kesuksesan itu, sutradara dan fotografer itu ternyata tetap menyimpan kegelisahan. Tentu bukan kegelisahan tentang penyelenggaraan Matah Ati, melainkan kepeduliannya tentang apresiasi seniman lokal. Hal ini yang Dewi tangkap ketika beberapa waktu lalu menghubungi Jay untuk menanyakan berbagai aktivitas terakhirnya. Ketika kami menanyakan tentang karya musik yang belakangan gemar ia dengar, Jay menyebut Rahayu Supanggah. Seorang komposer asal Solo yang sudah banyak mengeluarkan karya terkenal di luar negeri. “Sayang, namanya lebih terkenal dan dihormati di luar negeri daripada di Indonesia,” imbuhnya. Berbagai komentar Jay tentang berbagai aktivitas yang lain dapat dibaca di artikel 25 Things to Talk About pada majalah Dewi edisi Gaya Interior 2012.

 

Author

DEWI INDONESIA