Kisah Suku Bajoe Petualang Sejati di Laut Sulawesi
Keintiman Suku Bajoe di atas perahu dengan lautan biru membentang luas menjadikan kehidupan yang menentramkan.
13 Mar 2015


Suku Bajoe mendapat sebutan sea nomads atau manusia perahu karena zaman dahulu mereka adalah petualang laut sejati yang hidup sepenuhnya di atas perahu sederhana. Lain dengan Suku Bugis dan Mandar, bagi Suku Bajoe, perahu adalah rumah sekaligus sarana mencari ikan yang akan dijual ke penduduk sekitar pesisir pantai atau pulau.  Suku Bajoe asli bermukim di Taman Nasional Pulau Togean, Sulawesi Tengah, dan sejak ratusan tahun silam suku ini juga bermukum di pesisir Telok Bone. Bahkan sebenarnya menemukan Suku Bajoe tidaklah sulit karena mereka menyebar ke seluruh penjuru nusantara seperti Jawa, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua karena cara hidup mereka yang berpindah-pindah dengan perahu.  

Janganlah sembarangan mengira hidup mereka hanya bergantung pada ikan saja. Beberapa Suku Bajoe justru sangat mengenal budidaya produk laut seperti lobster, teripang, kepiting, dan udang. Lalu perlu disadari Suku Bajoe punya keintiman tersendiri dengan laut. Keintiman ini tersirat melalui sistem etika yang berisi hal yang tak boleh dilakukan seperti membuang sampah di laut, meludah, juga larangan menangkap ikan yang masih kecil sebelum waktunya ditangkap. Rasanya Anda melihat Suku Bajoe dan laut sebagai sepasang kekasih. Saling memberi dan saling  menjaga untuk mempertahankan hubungan cintanya.  (IL) Foto: Dok. Corbis

 

Author

DEWI INDONESIA