Kita vs Korupsi
Film ini berusaha mengampanyekan gerakan anti korupsi dengan cara bersahabat, dan tak menggurui.
27 Feb 2012


1 / 3
Sebagai sebuah produk budaya, film masih dipercaya punya daya sebagai penyampai pesan yang efektif pada masyarakat tanpa harus menggurui. Hal ini diyakini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang bersama Transparency International Indonesia (TII) dan USAID membuat film Kita vs Korupsi. Film yang dilansir secara berkeliling ke 17 kota di Indonesia ini berisi empat film pendek dari empat sineas muda, Emil Heriadi (Rumah Perkara), Ine Febrianti (Selamat Siang Rissa), Chairun Nissa (Psssttt…Jangan Bilang Siapa-siapa), dan Lasja F. Susatyo (Aku Padamu) yang bercerita tentang integritas pribadi melawan korupsi yang berangkat dari pendidikan keluarga. 

Proses pembuatan film ini sejak awal dirancang untuk melibatkan masyarakat dengan digelarnya sayembara ide cerita, workshop pengembangan cerita, hingga berbagai rangkaian diskusi yang melibatkan berbagai kalangan mulai akademisi, hingga jurnalis. Ketua KPK Abraham Samad berharap, film ini tak hanya sekadar berhenti menjadi sebuah tontonan, melainkan bahan refleksi yang menuntun masyarakat membangun integritas mereka terhadap sikap anti korupsi. “Korupsi sulit diberantas karena dua hal, pemerintah yang tidak tegas dan ketidaksadaran pribadi dari masyarakat,” kata Ine Febrianti, aktris yang kali ini menjadi sutradara untuk filmnya. Setelah diputar di beberapa tempat, dan Senin (20/2) kemarin diputar di Galeri Foto Jurnalistik Antara diiring diskusi, Selasa ini (21/2) film ini kembali diputar di XXI Epicentrum Kuningan Jakarta untuk kalangan terbatas. (ISA) 

Foto: Dok. Ine Febriyanti

 

Author

DEWI INDONESIA