Konspirasi Dunia untuk Prabu Revolusi
Presenter muda ini membagi kisah awalnya menekuni dunia jurnalisme.
15 Sep 2012


Menjadi news anchor dan presenter di program unggulan salah satu televisi swasta nasional membuat wajahnya mudah dikenali. Padahal sebelumnya, ia bekerja sebagai engineer di industri perminyakan. Sarjana Teknik Fisika dari ITB itu melabuhkan profesi menjadi pembawa berita berkat kemenangannya mengikuti kompetisi pembawa berita di Bandung. “Jujur sebenarnya kemampuan bicara di depan publik saya cukup buruk. Suka gagap dan grogi,” ujarnya.

Namun ketika menonton berita di televisi, pikirannya tiba-tiba saja terbuka. “Sepertinya asyik nih jadi seorang anchor,” kisahnya. “Saya lalu suka membayangkan diri jadi pembawa berita mengambil koran, dan latihan membacakan beritanya di depan cermin. Saya percaya, when you imagine something very well, somehow the universe conspires to make it happen. Makanya, akibat latihan rutin diam-diam membaca berita itu, dan berusaha dibawa santai saja, saya bisa memenangkan kompetisi tersebut,” ujarnya serius. Dan mulailah kariernya di broadcast journalism. Bahkan sekarang orang juga mengenali Prabu sebagai Public Speaking Coach. Kini telah enam tahun ia mantap menjalani profesinya dan sudah enggan ‘berpaling hati’. (DI)

Foto: Dok. Dewi

Baca majalah dewi edisi September 2012 bertajuk “Men We Love,” untuk mengetahui lebih dalam mengenai arti cinta menurut Prabu Revolusi. 

 

Author

DEWI INDONESIA