Koreografer Melati Suryodarmo dan Tiga Penginspirasi
Siapa yang dikagumi seniman mengagumkan ini?
3 Apr 2013


Seorang perempuan melipat dan menata pakaian, lalu mengobrak-abriknya. Di lain waktu, ia terbaring diam di atas hamparan salju. Suatu hari, dengan tubuh berbalut gaun hitam dan sepasang kaki dalam stiletto,  ia berlari-lari  mengejar seekor ayam. Di lain waktu, ia terikat tali pada kereta kuda yang menyeretnya, mencoba melepaskan diri, bangkit dan bersenandung. Perempuan itu adalah Melati Suryodarmo.

Pertunjukannya menggetarkan dan menyuguhi kita komposisi seni yang luar biasa, memadu tari, teater dan bahkan, arsitektur. Tema-temanya bertumpu pada pengalaman perempuan yang mempertanyakan diri, cinta, ras, nasionalisme, dan sejarah. 

Ia tengah menunggu pesawat untuk terbang ke Jerman ketika dewi menghubunginya. “Mau menengok anak dan terus mengajar di Swedia,” katanya. Ia memang membagi waktu di dua negeri, Jerman dan Indonesia. 

Siapa saja koreografer yang dikagumi Melati? 

1. Meg Stuart (Brussels/Berlin).

Alasannya? “Koreografi Meg sangat sensitif, dan sangat detail mengeksplor ruang psikologis, dan gerakannya dipilih melalui studi latihan fisik dari pelatihan spiritual,” tutur seniman dengan reputasi internasional ini.

2. Anzu Furukawa (almarhum-Tokyo/Berlin)

“Salah satu tokoh Butoh perempuan yang koreografinya sangat berbeda dengan kebanyakan tari butoh. Dia banyak mengangkat konsep kehidupan yang riil dengan menggabungkan antara detail tubuh organik dan perhitungan-perhitungan matematis. Kebetulan Anzu Furukawa adalah guru saya pertama di sekolah seni,” tutur Melati.

3. Pina Bausch (Wuppertal)

Mengapa? “Saya kagum dengan cara Pina membentuk ruang melalui koreografinya. Dia tidak menciptakan sebuah drama dalam teater tari, namun tubuh penari menjadi persona-persona yang memunculkan identitas. Tubuh penari dan tema koreografi, seperti menjadi kesatuan yang berangkat dari sebuah kepercayaan. Pina, memberi kepercayaan pada kemampuan tubuh penarinya, dan juga karakter pribadi masing-masing penari,” ujarnya. (LC) Foto: melatisuryodarmo.com

 

Author

DEWI INDONESIA