Langkah Nyata Seorang Analisis Keuangan Lin Che Wei Untuk Menghidupkan Kota Tua Jakarta
Berangkat dari pemahamannya tentang harga dan nilai, Lin Che Wei berusaha menghidupkan Kota Tua Jakarta.
25 Jun 2015


Lin Che Wei menggagas pendirian Jakarta Old Town Revitalization Corp (JOTRC), sebuah konsorsium swasta yang bertujuan mengembangkan cara-cara inovatif untuk menghubungkan sektor swasta dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Sejak 2013 lalu, JOTRC mendapat mandat Gubernur DKI Jakarta sebagai inisiator untuk pengembangan kembali Kota Tua sebagai Zona Ekonomi Khusus. Sebagai inisiator JOTRC diharapkan dapat menarik investasi, mengumpulkan sumber daya untuk bersama-sama melaksanakan berbagai kegiatan arsitektural, infrasutruktur, seni rupa dan kebudayaan untuk merevitalisasi Kota Tua Jakarta. Keterlibatan itu menurutnya berangkat dari sebuah teori yang selalu ia yakini bahwa dalam jangka waktu panjang, tempat yang punya identitas unik akan lebih makmur dari tempat yang tidak punya identitas apa-apa. 

Saat ini, ada empat kerja utama yang kini tengah dilakukan oleh Lin Che Wei dan JOTRC dalam proses penataan Kota Tua Jakarta saat ini. “Pertama mengurus izin dengan seluruh BUMN, kedua menata infrastruktur yang ada di kota tua, ketiga menata perilaku tidak tertib dari masyarakat yang datang dan keempat menata keadilan dan kesejahteraan sosial dari semua orang untuk sama-sama membangun itu dan itu tidak bisa didapat dari orang-orang yang hanya berpikir instan dan bernafsu menerapkan apa yang dilihatnya di luar untuk secara tergesa-gesa diterapkan di Kota Tua. Kami sudah melihat banyak di berbagai tempat untuk berbagai kemungkinan yang bisa dilakukan di Kota Tua. Yang harus dipikirikan adalah bagaimana membuat konteks kota tua yang sustainable termasuk masyarakatnya. Community development yang paling penting,” Che Wei mengungkapkan.

Upaya membangun komunitas tersebut, saat ini mulai dirintis. “Saya sedang bekerjasama dengan Slamet Rahardjo untuk membuat salah satu gedung menjadi pusat untuk film dan musik di gedung tua yang ada di jalan Malaka VII dan jalan Malaka IX. Orang berpikir itu cuma gedung saja. Saya justru ingin membentuk satu komunitas yang saling support satu sama lain,” kata Che Wei mantap. Ia memang tampaknya tak perlu risau. Seperti yang dikatakannya, Kota Tua Jakarta memang memiliki ratusan alas an kultural untuk dikunjungi. Tinggal bagaimana membangun infrastruktur yang baik agar nilai kultural itu memiliki harga yang pantas untuknya. (ISA), Foto: Ichmosa Rachmat  

 

Author

DEWI INDONESIA