Memperkenalkan Tenun Toraja
Ingin menyelamatkan motif-motif tua kain tenun Toraja membuat Dinny Yusuf mendirikan perusahaan tenun Toraja Melo.
30 Jan 2014


Tekanan psikis saat memimpin Komnas Perempuan membuat sebelah matanya mendadak buta. Ia pun berkeinginan untuk menyepi, dan memilih Toraja, tanah kelahiran sang suami, sebagai tempat untuk menghabiskan waktu. Saat berada di Toraja itu ia melihat betapa lamanya kain tenun dibuat. Ia mengenang saat  itu, “Saya membeli beberapa kain, lalu saya membawanya ke sahabat saya Obin. Obin bilang, daripada menunggu benang, mengajari warna, orang-orang (penenun) itu sudah pada mati (karena usia tua). Lebih baik apa yang ada dibawa ke Jakarta, didesain dan dijadikan suatu produk, katanya.” Ini membuat Dinny tertarik untuk melakukan riset tentang tenun Toraja pada tahun 2008, dan setahun kemudian, Toraja Melo atau Toraja yang Cantik pun lahir. Bagi Dinny, Toraja Melo tidak semata-mata bisnis, tapi untuk menyejahterakan kehidupan para penenun dan melestarikan budaya. (LC/AH) Foto : Albert Chong

 

Author

DEWI INDONESIA