Pameran Sketsa dan Fotografi Sogni d’Oro Karya Peny Pujiati
Di tangan fotografer Peny Pujiati, mimpi bisa berbuah jadi karya seni.
20 Apr 2015


1 / 4
Beberapa karya foto dan sketsa yang dibuat fotografer Peny Pujiati dengan pena dipamerkan selama sepekan, 17 hingga 24 April 2015 di Istituto Italiano di Cultura, Menteng Jakarta. Bertajuk Sogni d’Oro (Golden Dreams), pameran yang juga menampilkan serangkaian foto yang diambil Peny dalam perjalanannya di 10 kota di Italia di antaranya Alsta, Milam Pisa, Napoli, Palermo dan Firenze beberapa waktu lalu.

Bagi mereka yang percaya, mimpi bukanlah bunga tidur semata. Ia bisa berisi berbagai pertanda penuh makna atau cerita yang tak hendak diabaikan begitu saja. Peny adalah satu dari sekian banyak orang yang merasa perlu mencatat mimpi-mimpinya. Tak hanya mencatatnya secara verbal, ia juga menuangkan kilasan-kilasan peristiwa dalam mimpinya ke dalam puluhan sketsa yang serupa datang dari negeri di mana segala sesuatu bisa saja niscaya. Serba berwarna biru, misalnya.

Berbeda dengan pameran sketsa sebelumnya yang ia gelar di Third Eye Studio pada Februari lalu, pameran kali ini sengaja mempertemukan memori dan realita melalui dua medium gambar, sketsa dan foto. “Secara visual, meski dengan materi berbeda, ada kesamaan yang menjadi benang merah antara sketsa dan foto yang saya tampilkan,” Peny mengungkapkan. Ia menyebut nuansa Eropa atau Italia khususnya sebagai benang merah yang menyambung dua jenis karyanya dalam pameran ini .

Bagi Peny, mimpi tak selalu jadi bunga tidur belaka. “Saya percaya mimpi bisa mewujud jadi realita kalau juga diperjuangkan,” kata Peny yang mengaku mimpi-mimpinya memberi banyak dorongan semangat untuk maju. Sogni d’Oro adalah cara Peny membagi inspirasi lewat mimpi-mimpi yang dibahasakannya secara visual. (ISA), Foto: Dok. Peny Pujiati

 

Author

DEWI INDONESIA