Perempuan Cerdas Melek Investasi
Sekarang saatnya perempuan lebih sadar pentingnya gaya hidup berinvestasi untuk masa depan.
24 Oct 2014


Siapa bilang ‘investasi’ hanya menjadi monopoli kaum Adam? Sesungguhnya kaum Hawa pun bisa melakukannya, bahkan justru memegang peranan penting dalam urusan berinvestasi. Sebab perempuan yang sadar akan pentingnya investasi, berarti ia berpotensi mandiri secara finansial untuk dirinya sendiri, ikut membantu perekonomian pasangan dan keluarga, dan juga turut menyokong tercapainya tujuan pembangunan nasional.

Hal itu disampaikan oleh Lisa Soemarto, pakar finansial dan investasi, dalam talk show bertajuk Money Talks: Investing with Style for Women, yang digelar oleh PT Danareksa Investment Management (DIM) di The Terrace Restaurant, Senayan National Golf Club, Jakarta, beberapa waktu lalu. Acara yang dimoderatori oleh presenter Prabu Revolusi dan dihadiri oleh puluhan perempuan karier dan profesional ini, juga didukung penampilan fashion show menawan koleksi pakaian dari Alleira Batik dan perhiasan dari Manjusha Nusantara.

Lisa menambahkan, dengan penghasilan yang terbatas, namun di sisi lain berbagai biaya hidup seperti harga makanan, perumahan, pendidikan, kesehatan, kendaraan, dsb, terus melambung pesat, menurutnya menabung saja tidaklah cukup, sebab akan tergerus arus inflasi. “Kenapa harus investasi dan bukan hanya dengan menabung? Sebab kita butuh uang kita ikut bekerja, terutama untuk melawan inflasi dan kenaikan harga,” kata Lisa.

Menurut Lisa, investasi harus segera dilakukan tanpa menunggu dana terkumpul banyak atau usia tua. Sebab jika tidak segera dilakukan, maka kita hanya akan berputar dan terjebak dalam aktivitas harian yang menghabiskan waktu dan uang dalam serangkaian aktivitas tidak terencana. “Harus berani keluar dari zona nyaman dengan menukar budaya konsumtif saat ini, menjadi berinvestasi sebagai gaya hidup baru. Jangan sampai di ujung masa produktif nanti, kita menyesal karena kita tidak punya dana yang memadai, misalnya untuk dana pendidikan anak atau tabungan hari tua,” ungkap Lisa.

Pengamat ekonomi Aviliani, yang juga turut hadir dalam acara, mengungkapkan bahwa saat ini seiring dengan awal pemerintahan baru, menjadi waktu prospektif untuk memulai berinvestasi. Pasalnya, pelaku pasar dan dunia investasi tengah optimis menatap masa depan. Di sisi lain, perlu diakui bahwa pasar modal kita masih dikuasai oleh investor asing, sehingga harusnya muncul kesadaran dalam diri masyarakat untuk aktif dan bergairah sebagai investor lokal. “Perempuan menjadi sosok penting, sebab biasanya perempuan sejak di tingkat keluarga, berperan sebagai pengambil keputusan dalam aktivitas konsumsi dan investasi,” tegas Aviliani.

Prihatmo Hari Mulyanto, Direktur Utama PT Danareksa Investment Management (DIM), pelopor Reksa Dana dan salah satu Manajer Investasi (MI) terbesar di Indonesia, menuturkan bahwa Reksa Dana merupakan salah satu instrumen investasi yang bisa dipilih, khususnya bagi para investor pemula yang tidak memiliki banyak waktu. Reksa Dana cenderung praktis dan simpel, karena agen atau manajer investasi yang akan membantu calon investor memilihkan jenis Reksa Dana sesuai profil risikonya. DIM sendiri kini menyediakan pilihan produk Reksa Dana yang beragam, sesuai dengan preferensi investor. Salah satu yang menjadi unggulan saat ini adalah layanan perencana keuangan premium bernama Sapphire. DIM juga menyediakan fasilitas investasi Reksa Dana secara reguler, dengan sistem autodebet rekening tabungan yang bekerjasama dengan bank BCA.

Lebih jauh Prihatmo juga menyampaikan harapan yang sama, agar melek investasi ini menjadi sebuah gaya hidup yang relevan bagi masyarakat Indonesia, dan gerakan melek investasi ini harus terus disosialisasikan oleh berbagai pemangku kepentingan secara lebih masif sejak dini. “DIM sendiri akan terus menggulirkan edukasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya perempuan, mengenai pentingnya investasi. Edukasi ini bertujuan agar perempuan dapat meningkatkan produktivitas, kualitas hidup, dan kemandirian ekonomi, melalui peningkatan wawasan, keterampilan, dan perluasan akses di bidang investasi,” katanya. (DI) Foto: Dok. Danareksa


 

Author

DEWI INDONESIA