Rahasia Di Balik Sukses Raditya Dika
Dari sekadar iseng membuat blog, ia menghidupkan komedi menjadi ranah kreatif yang menjanjikan.
8 Oct 2013


Ketika membuat blog Kambingjantan ia masih berkuliah di Adelaide Australia dan tak terbersit sedikit pun dalam benak Raditya Dika kalau kelak ia bisa hidup dan menangguk popularitas dari blog yang berisi keluh kesahnya itu. “Saya cuma sekadar menumpahkan uneg-uneg saya tentang berbagai hal yang mengganjal pikiran,” katanya. Herannya, kenyinyiran Radit ternyata justru menghibur banyak orang yang singgah di blog-nya.
 
Dari sekadar iseng, lelaki kelahiran Jakarta 28 Desember ini mulai menyukai aktivitas nge-blog itu. Dengan tekun ia mempelajari berbagai teknik menulis blog dan keseriusannya berbuah pembaca yang lebih banyak. Namanya mulai beredar di jagat maya. Pada pertengahan dekade 2000-an, jauh sebelum berbagai media sosial instan macam Facebook, Twitter, dan Path muncul, anak-anak muda memang betah berlama-lama duduk memelototi komputer dan mencari blog-blog yang bisa menghibur atau memenuhi kebutuhan informasi mereka. Pada era itulah Radit muncul, membawa Kambingjantan menjadi salah satu blog favorit.

Ia merasa berjodoh dengan dunia komedi dan mulai berpikir untuk membuat kiprah lain untuk menyentuh publik di dunia nyata. Maka ia pun membawa seluruh isi blog-nya ke penerbit Gagas Media dan meminta mereka memberi kesempatan padanya untul menerbitkan tulisan-tulisannya dalam buku. Dari situ semua bergulir. Ia meluncur mulus di ranah komedi dan bisnis hiburan Indonesia. Tiga filmnya, Kambingjantan, Cinta Brontosaurus, dan Cinta dalam Kardus melejit jadi box office dalam negeri. Itu masih ditambah lagi dengan sukses program Stand Up Comedy yang digagasnya bersama Panji Pragiwaksono, dan komedi situasi Malam Minggu Miko. “Saya ditemukan karena orang percaya dan mau memberi kesempatan pada saya,” katanya. Kepercayaan dan kesempatan seperti yang ia dapatkan di awal perjalanan kariernya itulah yang ingin ia berikan pada banyak bakat baru di ranah komedi saat ini. (ISA), Foto: Dhany Indrianto, Pengarah Gaya: Aldi Indrajaya, Busana: Sweater Norse Project, Celana Vanishing Elephatn, Otoko

*Baca kisah lengkap tentang perjalanan karier dan cinta Raditya Dika di Majalah Dewi edisi Oktober 2013.

 

Author

DEWI INDONESIA