Restorasi ala Yori
Yori Antar menjelajahi Indonesia agar orang Indonesia belajar tentang negerinya sendiri.
22 Jan 2013


Waerebo, Flores
1 / 4

Bangunan bersejarah bangsa, hal umum yang mungkin terbersit di kepala saat mendengarnya bisa jadi hanyalah museum, tugu hingga monumen belaka. Padahal, ada warisan bernama rumah adat yang selama ini masih luput dari perhatian. Ialah arsitek Yori Antar yang kemudian tergerak untuk melestarikan hunian kaya histori yang telah berusia ratusan tahun ini, lewat proyek Rumah Asuh yang direalisasi sejak tahun 2010. "Dimulai dari restorasi rumah tradisional Flores yang sudah berumur 100 tahun, kini kami sudah mengerjakan proyek Rumah Asuh secara berkelanjutan di Sumba, Nias, dan yang akan segera berlangsung di Desa Toro, Sulawesi," ungkap Yori. Tentunya rumah-rumah ini di kemudian hari akan tetap difungsikan sebagai rumah tinggal sang penghuni asli.

Tradisional itu indah. Itulah yang menyebabkan Yori Antar untuk mengaktifkan proyek Rumah Asuh. "Saya sedih dan tergerak karena masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengenal pulau dan negerinya sendiri," kata arsitek kondang ini. Proyek yang mulai direalisasikan sejak tahun 2010 itu memulainya dengan restorasi rumah tradisional Flores, dan kemudian berlanjut ke Sumba, Nias, dan yang akan diteruskan ke desa Toro, Sulawesi. Rumah-rumah yang telah direstorasi itu bukan untuk museum. Rumah-rumah itu akan tetap difungsikan sebagai rumah tinggal sang penghuni asli. Dalam kegiatannya, Yori melibatkan langsung para mahasiswa di kota besar untuk menetap sementara dan belajar. "Bukan untuk mengajar, tetapi saya mengirim mereka untuk belajar dari penduduk setempat," kata Yori. Berminat untuk ikut serta dari sisi lain? (MA) Foto: Dok. Yori Antar

 

Author

DEWI INDONESIA