Rumah Kenangan Bentuk Cinta Tjong A Fie Kepada Liem Koei Yap
Filosofi setiap ruangan yang memiliki arti khusus di dalam Tjong A Fie Mansion
10 Feb 2015


1 / 6
Tjong A Fie, saudagar yang berasal dari negeri Tiongkok, ingin menunjukkan cintanya kepada isteri ketiganya, Liem Koei Yap, dengan menghadiahi hunian mewah berhalaman luas. Rumah bersejarah di bilangan Jalan Kesawan, Medan ini lebih sering disebut dengan nama Tjong A Fie Mansion dan kini menjadi salah satu cagar budaya dan tujuan wisata sejarah ibu kota propinsi Sumatera Utara ini.

Rumah yang dibangun sejak 1895, dan mulai ditempati pada 1905 ini didiami oleh pasangan ini dan tujuh anaknya. Banguan yang memiliki 40 ruang ini selalu ramai dikunjungi oleh para relasi bisnis Tjong A Fie dari Cina dan Eropa, juga Melayu. Sultan Deli, bahkan dibuatkan ruang penyambutan khusus di sisi kiri ruang tamu utama yang didominasi warna kuning dan emas yang merupakan warna kebesaran Kesultanan Deli

“Tjong A Fie mendedikasikan ruang tamu yang lapang untuk menerima tamu dari Eropa dan Melayu. Ruangan tamu utama yang lapang itu juga kerap disulap jadi lantai dansa,” kisah Fon Fon Prawira, cucu Tjong A Fie, yang kini mengelola Tjong A Fie Memorial Institute sejak 18 Juni 2009.  Rasa seni Tjong A Fie yang tinggi tercermin lewat banyak buku, koleksi piringan hitam, serta lukisan dan karya seni lainnya.

“Di area seluas satu hektar itu, empat puluh persen lahan dibuat taman. Dalam konsep arsitektur Cina, taman merupakan cerminan keseimbangan hidup yang diwakili oleh tiga elemen, yakni tanah, hutan, dan gunung,” Fon mengungkapkan. Di bagian tengah rumah terdapat taman terbuka di bagian tengah atau Tian Djien.

Ada juga heaven well atau sumur surga untuk melakukan pembakaran kertas doa yang abunya langsung terbang ke angkasa. Mereka  yang berdoa berharap Tuhan melihat ibadah mereka, dan berkah diturunkan lewat jalur yang sama. Empat tiang yang berada di sekeliling Tian Djien, menurut Fon melambangkan arah mata angin yang secara spiritual sangat mempengaruhi hidup manusia. “Warna hijau itu melambangkan keislaman. Dia menghormati orang islam, dan cukup banyak warna hijau yang dipulas di bagian-bagian rumah ini. Kuning, menghormati Kesultanan Deli,” Fon menjelaskan. (ISA) Foto: Andi Lubis

 

Author

DEWI INDONESIA