Sejarah Klenteng Gang Lombok
Kisah dibalik asal muasal klenteng Tay Kak Sie Semarang
11 Feb 2015


1 / 4
Ketika didirikan pada pertengahan Abad XIX klenteng Tay Kek Sie ini mulanya hanya merupakan kuil yang dikhususkan sebagai tempat pemujaan dewi Welas Asih Koan Sie Im Po Sat (Avalokitesvara Bodhisatva). Dalam perjalanannya, kuil kecil itu berubah menjadi kelenteng besar yang juga menyediakan tempat pemujaan bagi berbagai dewa dan dewi dari aliran Tao dan Konfusianisme.

Tay Kak Sie sendiri berarti Kuil Kesadaran Agung. Kelenteng ini menggunakan kata Sie yang merupakan ciri kuil-kuil Buddha di daratan Tiongkok. Keberadaan Klenteng yang lebih dikenal sebagai Klenteng Gang Lombok ini, tak terlepas dari sejarah Zheng He, laksamana Tiongkok yang pernah memimpin tujuh ekspedisi besar ke berbagai penjuru dunia. Tanggalnya berlabuh, 30 Juni setiap tahun selalu diperingati dengan pawai yang diramaikan rombongan liong dan barongsay.

Pawai ini dimulai dari Tay Kek Sie dan berakhir di Keleteng Gedung Batu yang lebih di kenal dengan nama Sam Po Kong. Menurut pencatatan yang dilakukan oleh pengurus klenteng yang dirangkum dalam buku 600 Tahun Pelayaran Muhibah Zheng He (262 Tahun Tay Kek Sie), legenda tentang Zheng He di Semarang memang berawal dari Tay Kek Sie. Di awal kedatangannya, kapal ekspedisi mereka karam di bawah bukit dekat Simongan. Warga yang menaruh respek pada sosok laksamana itu membuat patung Zheng He yang kini berada di salah satu sudut kelenteng. (ISA)  Foto: Surni Maher.


 

Author

DEWI INDONESIA