Davy Linggar, Sanchia Hamidjaja dan Felicia Budi dalam Menyikapi Regenerasi
Davy Linggar, Sanchia Hamidjaja dan Felicia Budi beropini dalam menyikapi regenerasi.
4 Aug 2015


dewi: Sebagai seorang fotografer, seniman, dan desainer yang lebih dulu terjun ke dunia kreatif di Indonesia, bagaimana kalian menyikapi regenerasi yang ada saat ini? 

Davy Linggar (DL): Sekarang ini sudah banyak fotografer muda yang berbakat di Indonesia. Saya bangga dengan adanya fotografer yang berani mengisahkan fotonya dengan gaya personal masing-masing. Setiap orang memiliki gaya berbeda dalam membidik dan menghasilkan sebuah foto. Kita harus saling kompak dan membangun sinergi secara positif antara satu dengan yang lainnya. Tidak ada permainan politik. Intinya harus menuju ke arah yang benar.

Sanchia Hamidjaja (SH): Setuju dengan Davy. Harus kompak. Karena di Indonesia pun, pelukis mural dan ilustrator sudah ada banyak sehingga membuat saya optimis untuk ke depannya. Di akhir tahun ini, akan ada Jakarta Biennale 2015. Perhelatan akbar seni rupa yang melibatkan banyak seniman ini pun tumbuh seiring pergerakan zaman, walaupun diadakan tiap dua tahun sekali namun mampu menuai atensi publik yang positif.

Felicia Budi (FB): Fashion designer yang ada di Indonesia sudah menuju ke arah yang tepat. Di dunia fashion itu sendiri, kita dituntut untuk memiliki konsep sustainable. Belum lama ini saya berkunjung ke sekolah mode yang ada di Jakarta, saya melihat murid-muridnya menghasilkan karya yang begitu kreatif. Namun yang disayangkan adalah proses pengajarannya. Masih terbilang kurang dan harus lebih dikedepankan lagi functionality dan sustainability. Jadi, bukan sekadar estetika dari fashion tapi mesti ada suatu karakter yang lebih menonjol.

DL: Iya memang betul. Pendidikan seni rupa di Indonesia harus dikembangkan lagi. Oleh karenanya, dulu dari seni rupa Institut Teknologi Bandung, saya keluar dan mencoba eksplorasi dengan melanjutkan studi fotografi di Jerman dan akhirnya kembali lagi ke Indonesia untuk berkarya sebagai fotografer.

 (YK) Foto: Vicky Tanzil

 

 

 

Author

DEWI INDONESIA