Tribute untuk Inspirator Sejati
Melestarikan dedikasi Iwan Tirta lewat pementasan drama.
2 Jul 2012


Lampu berpendar menyorot dua sejoli kesatria Surakarta, Raden Mas Said dan Rubiyah. Sambil menari, Rubiyah menyanyi menghadirkan suasana sendu. Bagi Anda yang menyaksikan drama "Matah Ati" di  Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Juni lalu, adegan ini mungkin menjadi momen yang belum bisa dilupakan.

Keberhasilan pementasan lakon ini memang tidak lepas dari peran besar produser dan sutradara Atilah Soeryadjaya. Berbagai sumber diberdayakan Atilah sehingga pementasan menjadi maksimal. Tak terkecuali peran maestro desainer, mendiang Iwan Tirta. Saat Atilah melakukan riset untuk persiapan kostum, Iwan Tirta memberikan banyak masukan penting dari sisi busana penari utama. Kostum, perhiasan dan kain yang digunakan oleh karakter Rubiyah, Raden Mas Said, Punggawa Baku, dan Bidadari adalah karya asli dari almarhum Iwan Tirta.

Sugih Energy sebagai pendukung pementasan pun merasa berkomitmen total kepada proses perpaduan keagungan tradisi dengan inovasi dan kelestarian budaya. Sebuah proses yang sudah bertahun-tahun dirintis oleh Iwan Tirta. Penonton sendiri di hari pertunjukan dapat menikmati pameran kain kuno Iwan Tirta di lounge Sugih Energy. 

“Bagi Matah Ati, Iwan Tirta adalah inspirasi. Karya dan komitmennya pada kain dan budaya adalah energi luar biasa,” dalam keterangan pers bertajuk Sugih Energy for Matah Ati Tribute to Iwan Tirta. (RZ)

Foto: dok. Sugih Energy

 

Author

DEWI INDONESIA