Manfaat Jamu Sebagai Ramuan Tradisional di Era Modern
Kenali manfaat jamu sebagai salah satu ramuan tradisional agar kita kembali dekat dengan alam.
11 Aug 2015


Manfaat jamu atau ramuan tradisional, baik berupa jamu yang dikonsumsi ataupun racikan untuk dioleskan, telah lama kita ketahui. Turun temurun, berbagai ramuan tradisional ini tetap bertahan dari generasi ke generasi. Di tengah maraknya berbagai gerakan untuk “kembali ke alam”, seperti makanan organik misalnya, orang-orang pun mulai melirik kembali alternatif menjaga kesehatan yang sealami mungkin alih-alih mengonsumsi obat-obatan farmasi yang dikhawatirkan memiliki efek samping.

Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan ramuan tradisional ini juga mulai langka. Jika zaman dahulu kita masih sering melihat pedagang jamu gendong, sekarang tidak lagi. Warung jamu seduh juga jarang terlihat. Jika Anda sempat mengalami ibu Anda mengobati luka atau demam dengan racikan sendiri yang terbuat dari bahan-bahan dapur, mungkin sudah jarang wanita di zaman modern yang melakukannya. Membuat ramuan jamu atau racikan tradisional sendiri di rumah, dirasa tidak praktis karena membutuhkan waktu untukmembuatnya dan juga bahan-bahannya tidak selalu ada.

Kesulitan untuk mendapatkan jamu ini menjadi pemikiran berdirinya Suwe Ora Jamu, sebuah kafe yang menawarkan manfaat jamu dalam bentuk minuman dan olahannya di Jakarta. “Karena cukup sulit untuk mendapatkan jamu di Jakarta. Kalaupun ada, tempatnya tidak nyaman atau kita tidak percaya dengan komposisinya. Makanya kita coba untuk memberikan satu langkah nyata, bukan hanya menghimbau masyarakat untuk mengonsumsi jamu, tapi juga menyediakan tempatnya,” ujar Jonathan Lesmana, General Manager Suwe Ora Jamu. Misinya adalah melestarikan dan mempopulerkan kembali jamu, ramuan tradisional yang sehat, sebagai gaya hidup dalam menjaga kesehatan.

Meskipun dulu jamu digunakan sebagai pengobatan, namun menurut Jonathan, saat ini jamu sudah tidak bisa disebut obat dan dibandingkan dengan obat farmasi karena orang terlalu terbiasa mendapatkan efek instan dari obat farmasi sedangkan jamu membutuhkan waktu yang lebih lama untuk diserap tubuh sehingga kegunaan jamu lebih ke menjaga kesehatan dalam jangka panjang. Meskipun ada beberapa ramuan jamu yang bisa digunakan pada kondisi kesehatan sehari-hari seperti masuk angin atau saat kesehatan sedang drop.

“Jamu harus rutin dikonsumsi agar terasa khasiatnya, beda dengan obat yang sekali minum. Sedangkan keunggulan jamu dibandingkan obat farmasi adalah, kadang kita tidak tahu apa saja kandungan di dalam obat farmasi. Mungkin zat A dan zat B memang diperlukan tubuh kita untuk menyembuhkan, tapi ada zat C yang sebenarnya tidak dibutuhkan kemudian mengendap di tubuh kita dan di kemudian hari ada efek sampingnya,” ujar Jonathan. Mengenai isu bahwa kandungan jamu juga bisa mengendap dalam tubuh dan memperberat kerja ginjal, menurut Jonathan hal tersebut bisa dihindari dengan pengolahan dan penggunaan yang benar. “Ada beberapa tanaman herba yang zat warnanya sangat kuat. Kita harus membuat campurannya lebih mild.  Jangan kental-kental, jamunya dibuat lebih encer. Supaya aman dikonsumsi tiap hari.” (DV) Foto: Dok. Dewi

 

Author

DEWI INDONESIA