Cara Menjaga Pola Hidup Sehat yang Seimbang
Simak tip-tip dalam menjaga pola hidup sehat yang seimbang berikut ini
19 Jun 2015


             Bijaksana. Inilah kata kunci yang sebaiknya Anda pahami sebelum larut ke dalam hidup sehat yang justru mencelakakan. “Jangan terjebak dengan obsesi. Kenali pola hidup sehat secara detail dan jangan gegabah dalam menyimpulkan hanya dari satu ulasan saja. Hidup sehat hanya dapat dicapai dengan pola konsumsi yang seimbang. Secara naluriah, tubuh kita sendiri membutuhkan 50% asupan karbohidrat, 30% lemak, dan 20% protein setiap harinya. Jadi, jika Anda hanya menyantap satu jenis makanan tertentu (misalnya buah dan sayur, tanpa lemak), tentunya hal ini tidak baik untuk kesehatan,” tutur Emilia Achmadi.

Ditambahkan oleh Emilia Achmadi, saat ingin mencoba pola diet baru, sebaiknya Anda kenali dulu permasalahan tubuh Anda. “Jika asupan karbohidrat Anda berlebihan, mulailah mengganti beras putih dengan beras merah. Atau untuk membatasi lemak, ganti dressing salad Anda dengan olive oil. Jangan sampai Anda berhenti mengonsumsi. Dengan demikian, seluruh nutrisi yang dibutuhkan tubuh dapat tetap terpenuhi, namun tidak berlebihan,” ujarnya.

Membiasakan diri dalam pola hidup sehat yang seimbang setiap harinya, Anda pun boleh bebas dari rasa cemas saat hendak menyantap makanan atau porsi yang berbeda dari biasanya. “Tubuh Anda sudah bisa mengatur metabolismenya dengan baik. Menyantap seporsi makanan cepat saji bukanlah cheating, karena sehari-hari Anda sudah cukup mengasup protein dan karbohidrat. Lagipula, tidak ada istilah cheat food kalau Anda sudah menerapkan pola yang seimbang,” tambah Emilia Achmadi.

“Hiduplah seperti orang normal. Ada kalanya kita makan cake. Boleh saja asal momennya tepat dan bisa membatasi diri. Sekali dalam sehari menyantap comfort food masih dalam batasan normal dan Anda tidak perlu merasa bersalah,” ujar dr. Grace Judio-Kahl. Maka, hiduplah normal dan mulai melanjutkan hari dengan makanan bergizi akan jauh lebih bermakna dibandingkan terus mencemaskan berat badan. “Jangan sampai merasa bersalah dan anggaplah makanan sebagai sumber energi. Self nourishment, bukannya self punishment,” ungkap Tiara Soemakno, menyimpulkan. (MA) Foto: Iok Manggabarani.

 

 

 

 

 

 

Author

DEWI INDONESIA