Kenali Gangguan Makan Binge Eating Disorder
Binge eating disorder, gangguan makan yang membahayakan tubuh
12 Jun 2015


Binge Eating Disorder ditandai dengan makan sebanyak-banyaknya, lalu ia akan membalas dendam dengan diet seketat-ketatnya atau bahkan tidak makan di hari setelahnya,” ungkap dr. Grace Judio-Kahl. Cara ini jelas saja tidak dianjurkan, karena dapat mengacaukan metabolisme tubuh. “Seperti juga diet yang dilakukan yo-yo tidak akan efektif bagi penurunan bobot tubuh seseorang. Misalnya, hari ini ia makan banyak, esoknya puasa, di hari berikutnya makan banyak lagi, justru berat badannya akan sulit turun dan cepat sekali naik,” tambahnya.


Pendapat serupa juga diungkapkan Clinical Dietitian & Sport, Emilia Achmadi. Bukan hanya mengacaukan metabolisme, perubahan pola makan yang drastis juga membuat sistem tubuh kita kian sulit beradaptasi. “Ada kecenderungan dalam tubuh manusia yang mengharapkan kuantitas makanan yang sama dari hari ke hari. Jadi, jika dalam suatu kesempatan seseorang mengasup kalori dua kali lipat dari porsi biasanya, kemudian ditutup dengan puasa makan di hari berikutnya, maka sistem tubuh justru akan dibuat bingung saat bekerja. Alasannya, saat makan terlalu banyak, beberapa zat dalam tubuh akan meningkat, seperti lemak dan trigliserida.”


Banyak orang berpikir, saat berpuasa satu hari penuh, maka berat badan pun dapat berkurang dalam waktu cepat. Padahal, saat memutuskan untuk tidak makan di hari berikutnya ini, jangan harap timbunan lemak tadi akan terbakar. “Jika ada perubahan pola makan yang ekstrem, saat ada sedikit saja makanan yang masuk bisa ditimbun menjadi lemak akibat sistem tubuh Anda yang terbiasa bekerja demikian. Karenanya, pola makan seperti ini jelas dapat merusak fungsi tubuh, mengacaukan hormon, bahkan mengacaukan sistem penyimpanan energi,” tambah Emilia Achmadi.  


Selain metabolisme, masalah kesehatan lain juga dapat muncul akibat Binge Eating Disorder. “Yang sering terjadi, problem kardiovaskular. Terkait dengan kenaikan berat badan, gangguan ini juga dapat memicu diabetes dan semakin tingginya kolesterol,” ujar dr. Grace Judio-Kahl. Lantas, bagaimana agar Binge Eating Disorder ini tidak terlanjur menyerang Anda? “Tidak perlu terlalu keras membatasi diri agar tidak mengonsumsi makanan tertentu. Karena tipe diet yang mengeliminasi satu kelompok makanan tertentu, biasanya mengarah pada pola yang tidak sehat. Misalnya, sama sekali tidak boleh mengonsumsi karbohidrat atau gula. Selain kurang realistis, kebiasaan ini justru dapat mengarah pada binge-ing atau makan sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat sebagai bentuk “balas dendam,” ujar Health Coach and Nutritionist, Tiara Soemakno. (MA) Foto: Iok Manggabarani.

 


 

Author

DEWI INDONESIA