Kenali Lebih Cermat Diet Bebas Gluten dan Jenis Makanan Bebas Gluten
Mencoba diet bebas gluten tanpa mengetahui fungsinya justru dapat membahayakan kesehatan.
15 Jun 2015


Popularitas diet bebas gluten kian meningkat setelah sosok-sosok berpengaruh Hollywood seperti Ryan Gosling dan Oprah Winfrey ikut mencoba diet ini. Gwyneth Paltrow bahkan mempromosikan teknik memasak gluten-free atau makanan bebas gluten di buku resep karangannya, All Is Good. Di tengah maraknya diet bebas gluten, produsen makanan organik pun menyematkan label ‘gluten-free’ pada kemasan makanan sehingga memberi kesan bahwa makanan bebas gluten lebih sehat. Padahal tidak selalu seperti itu. Sebelum Anda mengikuti tren diet ini, kenali lebih dekat apa itu gluten serta manfaat dan resiko dalam mengadopsi diet bebas gluten bersama ahli gizi Emilia Achmadi MS. RDN dari Nutrionisme.

Mengapa diet bebas gluten?

Diet bebas gluten adalah pola makan yang menghindari protein gluten. Gluten merupakan protein pengikat bersifat lengket dan elastis (glue) yang ditemukan di dalam endosperm gandum (jaringan inti gandum). Komponen ini berperan pada kelembutan atau chewiness makanan berbahan dasar gandum-ganduman seperti roti.

Gluten tidak seutuhnya buruk bagi kesehatan. “Hanya saja jika dikonsumsi oleh pengidap celiac disease akan mengakibatkan peradangan pada usus kecil,” ahli gizi Emilia menjelaskan. Reaksi ini merusak jaringan usus dan menghalangi proses penyerapan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Celiac disease adalah kondisi kesehatan dimana pasiennya tidak dapat menolerir komponen gluten pada gandum. Kondisi serupa juga ditemukan pada pasien pengidap wheat intolerant atau alergi gandum.

Sebelum mengikuti diet bebas gluten, sebaiknya Anda melakukan tes di dokter untuk memeriksa apakah Anda memiliki alergi gluten.

4 bahan makanan yang harus dihindari (foto ingredients dan/atau makanan)

Bagi para pasien yang alergi gandum, bahan-bahan makanan berikut selalu dihindari:

1.            Wheat (gandum)

2.            Rye (gandum hitam)

3.            Barley (jelai)

4.            Triticale (campuran antara gandum dan gandum hitam)

Yang menjadi rintangan adalah makanan berbahan dasar tersebut sudah menjadi makanan lumrah di masyarakat. Tidak hanya produk-produk tepung seperti roti, makanan penutup manis, kue-kue jajanan serta pasta, namun diantaranya juga bir, malt, sereal dan kecap.

Solusi yang diberikan oleh diet bebas gluten adalah memilih bahan-bahan karbohidrat sederhana yang secara alami bebas protein gluten seperti beras, kentang, dan jagung. Begitu juga dengan daging dan pangan laut segar, telur, sayuran dan buah-buahan, bahkan susu segar.

Bertentangan dengan kepercayaan populer, bebas gluten tidak langsung berarti bebas laktosa atau alergi komponen gula laktosa pada susu hewani. Sehingga Anda tetap bisa mengkonsumsi susu hewani maupun nabati. Namun perlu diperhatikan bahwa hanya susu segar tanpa penambahan rasa yang diperbolehkan. Susu yang diberi rasa seperti moka, coklat, atau matcha sudah ditambahkan zat aditif sebagai pengikat rasa yang bisa jadi merupakan produk gluten. Contohnya susu coklat dengan penambahan malt (terbuat dari bahan jelai). Kandungan aditif inilah yang dapat bereaksi dengan pasien celiac disease atau alergi gandum sehingga berbahaya dan perlu dihindari. (YEA) Foto: Dok. YEHEZKIEL RYAN ALDO


 

Author

DEWI INDONESIA