PEDULI KANKER PAYUDARA
Penyuluhan yang kian gencar dikumandangkan oleh banyak praktisi kesehatan tak lain untuk meningkatkan kesadaran sekaligus upaya pencegahan bagi masyakat.
3 Mar 2014


Tak kenal lelah, para praktisi kesehatan seperti dokter spesialis kanker, para aktivis, maupun cancer survivor, giat mengumandangkan pentingnya tindakan pencegahan dini maupun upaya-upaya memotivasi dalam memerangi kanker payudara. Pasalnya menurut data yang dikeluarkan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization), angka kematian akibat jenis penyakit mematikan ini meningkat sekitar 8 persen di tahun 2012 dari empat tahun sebelumnya.
    Hal itu pula yang baru-baru ini diupayakan Dr. Tahir selaku pendiri Tahir Foundation dan Mayapada Group yang menggandeng Pink Shimmerinc untuk menggelar workshop bagi para perempuan Indonesia. Lewat tema “Tanda-Tanda Kelainan Payudara yang Perlu Diwaspadai,” sejumlah dokter spesialis dan cancer survivor sebagai narasumber pun dihadirkan di suatu pagi yang akrab di RS Mayapada, Jakarta Selatan. Mereka antara lain dr. Bayu Brahma, Sp.B.Onk (Oncologist), dr. R. Semuel WM, Sp.Rad (Radiologist), dr. Ekky M. Rahardja, MS, Sp.GK (Nutritionist), dan Dinda Nawangwulan (survivor kanker payudara dan pendiri Pink Shimmerinc) yang menjelaskan berbagai upaya pencegahan sekaligus pengobatan secara detail.
    Satu presentasi menarik dan selama ini acap terabaikan ketika dr. Ekky M. Rahardja, MS, Sp.GK (Nutritionist) menjabarkan bahaya jenis makanan cepat saji, terutama french fries yang diproses dengan cara menggoreng dalam waktu singkat di bawah 5 menit. Sebab tekanan panas super tinggi selama proses penggorengan berlangsung otomatis menghilangkan vitamin maupun gizi yang terkandung di dalam kentang. Dimana seharusnya vitamin dan gizi tersebut bermanfaat buat tubuh manusia, namun yang tertinggal justru hanya sedikit dan menyisakan zat berbahaya yang dapat memicu tumbuhnya sel-sel kanker. Untuk itu, workshop seperti ini akan selalu gencar digaungkan untuk berikutnya agar para perempuan Indonesia selalu bisa waspada.(FF). Foto: Dok. dewi

 

Author

DEWI INDONESIA