Terbaru dari Detox Diet
Empat langkah mudah menjalani detox diet
7 Jan 2012


Tubuhmemiliki kemampuan alami untuk mendetoksifikasi segala substansi atau racunyang tidak baik dan membahayakan dari dalam tubuh melalui fungsi hati (liver), ginjal, paru-paru, dan kulit. Namun,proses detoksifikasi diet disinyalir akan membantu kerja liver untuk membuangtoksin-toksin tersebut dari dalam tubuh dengan efeknya berat badan berkurang,tubuh yang terasa lebih sehat, dan terbebas dari berbagai masalah kesehatanyang mengganggu. Berikut langkah-langkah yang perlu diperhatikan.

1. Konsumsi jus. Detox diet yang tepat adalah meminum jus atau makan pada saat perut belum terasalapar, sehingga rasa lapar tersebut dapat dikendalikan dengan baik dan programberjalan sempurna. Hasilnya toksin yang dibawa dalam darah akan dibersihkan dansirkulasi peredaran darah pun menjadi lancar, sehingga fungsi organ kembalibekerja optimal.

2. Makanan yang harusdihindari. Pakarnaturopati Riani Susanto ND, CT, mengungkapkan bahwa dalam menjalankan detox diet  harus menghindari 5 whitesins yaitu lemak (trans fat yangterdapat dalam biskuit, coklat, gorengan, atau fastfood), tepung terigu (roti, bakmi, kue, donat, dll), gula (hidden sugar, gula diet, soft drink, garam (makanan kaleng), dan dairy products (susu, es krim, keju).

3. Ubah komposisi makanan. Dengan menjadikan asupan karbohidrat yangsedikit, dan justru memperbanyak protein. Proporsi  makanan ini disebut dengan Paleolithic diet, yaitu diet yangseolah mengikuti cara makan manusia jaman batu, dimana makanan utama di masaitu adalah segala sesuatu yang dapat diburu atau dipancing, sepertidaging-dagingan, ikan, dan seafood, ditambah juga makanan-makanan yang dapatdikumpulkan atau dipetik, seperti telur, sayur, kacang-kacangan, biji-bijian, jamur,rempah-rempah, buah, dan tumbuh-tumbuhan lain.

4. Jangan hindari daging merah. Tidak ada bukti yang mengatakan bahwaprotein hewani itu tidak baik untuk tubuh. Kekurangan protein hewani bahkanjustru dapat menurunkan hormon dalam tubuh. Konsumsi daging merah dapatmemperbaiki produksi hormon. Dan akan lebih baik bila mengonsumsi daging organik. (NV). Foto: Dok.Dewi

 

Author

DEWI INDONESIA