24 Tips Merayakan Gaya Bagian 2
Ungkap 24 tips dari panggung peragaan, jalanan ibukota mode dunia, hingga karpet merah berikut, sebagai titik awal eksplorasi gaya distingtif Anda!
30 Nov 2015


Iris Apfel
1 / 12
13. “Jika seseorang tidak mengenal dirinya sendiri, eksperimen bisa menjadi bencana.” - Iris Apfel
 
14. Easy A
Eksperimen gaya tidak harus selalu radikal. Kadang kala, ia dapat hanya berupa sentuhan berbeda yang tak terduga. Anda bisa memulai dengan rok siluet A yang umum dimiliki setiap perempuan. Jika Anda bukan tipe pemakai rok, mencoba menerapkannya pada penampilan sudah bersifat eksperimental. Proporsi, kontras, dan sensibilitas menjadi elemen utama keberhasilan. Rok yang feminin dapat disejajarkan dengan kemeja dan loafers untuk kontras segar. Sedangkan siluet A yang bersih dan struktural dapat menjadi aksen bagi tampilan yang tetap feminin.
 
15. Trik Transparan
Material tembus pandang juga dapat menjadi gaya yang menantang bagi sebagian perempuan. Namun sebenarnya bahan transparan tak harus selalu sinonim dengan kesan provokatif. Sebagai lapisan luar rok mini, ia dapat tetap tampil lady-like. Sedangkan tekstur jaring memberikan kesan sportif.
 
16. Manifestasi Monokromatis
Padu-padan satu warna terkesan mudah diterapkan tapi sebenarnya membutuhkan komitmen lebih dalam penerapannya. Jika salah, Anda dapat terlihat seperti menggunakan seragam dan menarik perhatian yang salah. Yang perlu diperhatikan adalah permainan tekstur sehingga busana tidak tampil datar. Material berbeda sewarna, draperi, dan aksen metalik memberikan dimensi pada rona monokromatis.
 
17. Aspirasi Gaya: Stella Tennant
Model Inggris berdarah ningrat ini pertama ditemukan oleh mendiang Isabella Blow yang turut mengorbitkan nama Alexander McQueen. Cucu Duke of Devonshire ini juga merupakan salah satu almamater model eksklusif Chanel yang hingga kini masih rutin tampil di berbagai peragaan akbarnya. Kecantikan Stella Tennant memang tak lekang waktu. Tapi struktur tulang klasiknya tampil kontras dengan gaya androgini pilihannya. Entah bergaya granny chic dengan sweter, rok midi, dan kaus kaki; atau kasual sportif dengan turtleneck metalik Dior; ia memberikan napas personal pada setiap lembar busana dan tak sekadar menjadi maneken berjalan.
 
18. Membedah M.O.D
M.O.D yang dimaksud bukan gaya yang muncul pada dekade 1960-an, namun merupakan singkatan dari “Model Off Duty”, sebuah gaya yang mempopulerkan Alexander Wang di awal kariernya. Gaya ini merujuk pada busana para model di antara peragaan, dengan kombinasi antara skinny jeans, celana pendek, kaus longgar, luaran jaket kulit, blazer, atau mantel longgar. Busana dasar yang tampak penuh karakter. Rahasia kesuksesannya bukan terletak pada personalitas setiap model –walau tampak tak acuh dan bosan dapat menyumbangkan kesan misterius pada penampilan—tapi lebih pada superioritas gen mereka. Tentu saja tak semua perempuan dapat memiliki proporsi tubuh model. Tapi pelajaran penting yang dapat diambil di sini adalah menjaga tubuh merupakan faktor krusial dalam berbusana. Jadi tak hanya untuk kesehatan, ingatlah dampak diet dan olahraga untuk gaya M.O.D Anda.
 
19. Aspirasi Gaya: Phoebe Philo
Nama desainer ini tak perlu banyak penjelasan. Kreasinya untuk Céline memberikan pengaruh signifikan pada koleksi desainer lain serta memicu pengikut setia yang menamai diri mereka Philophiles. Tak sekadar tampil dengan garis rancangan minimal, estetika yang ditawarkan Phoebe Philo menggambarkan karakter perempuan cerdas, independen dengan keseimbangan kehidupan profesional, dan personal tanpa harus berteriak melalui pilihan busananya. Seperti sang direktur kreatif sendiri yang memutuskan untuk meniadakan peragaan besar saat sedang mengandung. Atau keputusannya untuk tetap berbasis di negara asal Inggris agar dekat dengan keluarga. Keyakinan akan diri sendiri ini juga terlihat dari gaya pribadinya yang setia dengan atasan rajut, celana longgar, dan Adidas Stan Smith. Kesederhanaan yang hakiki yang tidak didapat dengan sekadar menenteng tas Trapeze tentunya.
 
20. Revolusi Rajut
Kini atasan rajut tak hanya identik dengan gaya preppy. Kesan terpelajar berbaur dengan tampilan modern saat rajutan diolah dalam ukuran longgar. Variasi ketebalan dan material benang rajut dapat membuat siluet yang lebih berstruktur atau lentur. Permainan pola rajutan dan warna benang juga dapat memberikan berbagai opsi tekstur dan motif. Untuk cuaca tropis, material kasmir dapat diganti dengan wol merino atau katun yang lebih ringan.  
 
21. Langkah Lebar
Celana pipa longgar adalah busana lainnya yang dapat dijadikan andalan untuk memberikan nuansa baru pada gaya Anda. Bagi yang menggemari celana tailored, pipa lebar menyentuh lantai dengan garis lipat tegas bisa dijadikan alternatif yang tak umum. Dalam material rajut, ia memberikan kenyamanan sweatpants yang lebih formal. Celana berpipa longgar membebaskan kaki dari restriksi tanpa berkompromi dengan berbagai ekspresi pribadi.
 
22. Not So Neutral
Warna netral tidak berarti membosankan. Pemilihan warna yang tepat dapat mengangkat keseluruhan penampilan secara signifikan. Berbagai gradasi abu-abu, warna tanah, dan biru memberikan opsi tak terbatas untuk gaya klasik namun kontemporer. Simak saja bagaimana efektifnya kaus abu-abu dan jeans dengan luaran blazer camel. Klasik namun tak penuh daya tarik baru. Begitu pula dengan padanan sederhana sweter dan rok yang tampak begitu cerdas dalam sapuan warna navy dan raw umber.
 
23. Aksen Akhir
Salah satu cara paling mudah untuk mendobrak konvensi berbusana adalah dengan memadankan aksesori yang tak terduga. Sneakers dan oxfords adalah dua pilihan paling umum. Entah Adidas atau Dior, model klasik seperti Superstar atau yang eksperimental seperti Raf Simons, terdapat opsi tak terbatas untuk berbagai karakter gaya. Tentu saja tak perlu memaksakan diri jika tendensi gaya pribadi tidak mendekati kesan sportif. Formulanya adalah ketika Anda sudah familier dengan aturan baku, sesuaikan dengan preferensi diri, hingga busana dapat menjadi ekstensi ekspresi personal.
 
24. “Elegance is no longer significant; Clothes have to be fun.” - Yves Saint Laurent
 
(DD)
Foto: dok. AFP. Mondadori, TPG News

 

Author

DEWI INDONESIA