3 Model Baru Chanel di Baselworld 2013
Tepat satu dekade sudah Chanel berpartisipasi dalam pagelaran jam tangan terbesar dunia, Baselworld. Sebagai bagian dari perayaan ini, Chanel meluncurkan koleksi-koleksi terbaru dari tiga seri terbaiknya, yaitu J12, Première dan Mademoiselle Privè. Menurut Nicolas Beau, direktur Horlogerie Internasional Chanel, “Setiap jam memiliki keunikan tersendiri. Walaupun beberapa desain masih tampak sama, namun setiap jam mempunyai beberapa komponen baru yang berbeda, baik untuk fungsi maupun estetika.”
Koleksi jam tangan perhiasan Chanel menjadi salah satu sorotan pada Baselworld 2013 ini. Lewat koleksi Mademoiselle Privè, Chanel mengajak Anda untuk masuk ke dalam dunia Gabrielle ‘Coco’ Chanel. Sebuah simbol dan objek-objek yang menjadi kecintaan Coco semasa hidupnya ditampilkan dalam visual yang indah di atas dial jam tangan. Dari tangan-tangan para pengrajin seni tingkat tinggi –seniman enamel, pengukir hingga pengrajin batu mulia– hadir sebuah mahakarya yang menunjukkan tradisi kreativitas Chanel yang tak terbatas. Inilah yang dinamakan keterampilan Mètier d’Art yang banyak digunakan dalam pembuatan jam tangan mewah dan perhiasan berkelas.
Tahun ini, koleksi jam tangan Première hadir dengan berbagai pilihan baru yang bisa dibilang cukup banyak. Salah satunya adalah seri Première Flying Tourbillon yang pemunculannya sempat membuat heboh para pecinta jam tangan. Chanel berhasil membuat gebrakan hebat tahun lalu, dengan menanamkan mekanik penggerak flying tourbillon pada koleksi Première. Menurut Nicolas Beau, “Kini wanita mulai melirik jam tangan dengan komplikasi tinggi. Mereka tidak lagi mengenakan jam tangan karena hadiah di hari anniversary, namun mereka mulai tertarik membelinya sebagai penunjuk status. Walau dunia jam tangan adalah dunia maskulin, namun tren makin menempatkan jam tangan wanita sejajar dengan pria. Dalam hal ini, Chanel yang lebih mendalami fashion wanita, memiliki keunggulan tersendiri karena Chanel tahu persis apa yang wanita inginkan.”
Sejak Chanel memperkenalkan J12 sepuluh tahun lalu ketika pertama kali berpartisipasi di Basel World, J12 dikenal sebagai jam tangan berwarna putih yang sangat jarang digunakan saat itu. Kini, lewat koleksi ini, Chanel dikenal sebagai pelopor jam tangan berwarna putih dan menjadi warna yang identik dengan jam tangan Chanel. Bagi Anda yang ingin mengenakan jam tangan sekaligus sebagai perhiasan, Anda bisa memilih J12 White High Jewelry. Jam tangan berukuran 33 milimeter ini dilengkapi dengan 567 butir berlian baguette-cut, pada penunjuk waktu terdapat 12 butir berlian baguette-cut, sedangkan pada crown terdapat sebutir berlian brilliant-cut. Sebuah perpaduan indah yang membuat jam tangan ini semakin prestisius.
Jika Anda penggemar jam tangan berdiameter besar, J12 White Superleggera Chronograph ini bisa menjadi pilihan yang menarik. Dengan mekanik penggerak chronograph yang sudah bersertifikasi dari COSC (Chronometer Control resmi dari Swiss), serta tachymeter pada panel melingkar bagian luar, menjadikan jam tangan ini tampak sportif, namun tetap terlihat elegan dengan baluran ceramic putih pada sebagian besar rangka dan talinya. (DSS)
Foto: dok. Chanel
Koleksi jam tangan perhiasan Chanel menjadi salah satu sorotan pada Baselworld 2013 ini. Lewat koleksi Mademoiselle Privè, Chanel mengajak Anda untuk masuk ke dalam dunia Gabrielle ‘Coco’ Chanel. Sebuah simbol dan objek-objek yang menjadi kecintaan Coco semasa hidupnya ditampilkan dalam visual yang indah di atas dial jam tangan. Dari tangan-tangan para pengrajin seni tingkat tinggi –seniman enamel, pengukir hingga pengrajin batu mulia– hadir sebuah mahakarya yang menunjukkan tradisi kreativitas Chanel yang tak terbatas. Inilah yang dinamakan keterampilan Mètier d’Art yang banyak digunakan dalam pembuatan jam tangan mewah dan perhiasan berkelas.
Tahun ini, koleksi jam tangan Première hadir dengan berbagai pilihan baru yang bisa dibilang cukup banyak. Salah satunya adalah seri Première Flying Tourbillon yang pemunculannya sempat membuat heboh para pecinta jam tangan. Chanel berhasil membuat gebrakan hebat tahun lalu, dengan menanamkan mekanik penggerak flying tourbillon pada koleksi Première. Menurut Nicolas Beau, “Kini wanita mulai melirik jam tangan dengan komplikasi tinggi. Mereka tidak lagi mengenakan jam tangan karena hadiah di hari anniversary, namun mereka mulai tertarik membelinya sebagai penunjuk status. Walau dunia jam tangan adalah dunia maskulin, namun tren makin menempatkan jam tangan wanita sejajar dengan pria. Dalam hal ini, Chanel yang lebih mendalami fashion wanita, memiliki keunggulan tersendiri karena Chanel tahu persis apa yang wanita inginkan.”
Sejak Chanel memperkenalkan J12 sepuluh tahun lalu ketika pertama kali berpartisipasi di Basel World, J12 dikenal sebagai jam tangan berwarna putih yang sangat jarang digunakan saat itu. Kini, lewat koleksi ini, Chanel dikenal sebagai pelopor jam tangan berwarna putih dan menjadi warna yang identik dengan jam tangan Chanel. Bagi Anda yang ingin mengenakan jam tangan sekaligus sebagai perhiasan, Anda bisa memilih J12 White High Jewelry. Jam tangan berukuran 33 milimeter ini dilengkapi dengan 567 butir berlian baguette-cut, pada penunjuk waktu terdapat 12 butir berlian baguette-cut, sedangkan pada crown terdapat sebutir berlian brilliant-cut. Sebuah perpaduan indah yang membuat jam tangan ini semakin prestisius.
Jika Anda penggemar jam tangan berdiameter besar, J12 White Superleggera Chronograph ini bisa menjadi pilihan yang menarik. Dengan mekanik penggerak chronograph yang sudah bersertifikasi dari COSC (Chronometer Control resmi dari Swiss), serta tachymeter pada panel melingkar bagian luar, menjadikan jam tangan ini tampak sportif, namun tetap terlihat elegan dengan baluran ceramic putih pada sebagian besar rangka dan talinya. (DSS)
Foto: dok. Chanel
Author
DEWI INDONESIAARTIKEL LAINNYA
Kolaborasi pembuat jam tangan Swiss Frederique Constant dan Riva Yacht asal Italia di tahun ini menghadirkan arloji chronograph yang telah lama tak terlihat. ...
Arloji RM 11-05 Automatic Flyback Chronograph GMT dilengkapi dengan bahan eksklusif untuk Richard Mille, menggabungkan sifat ringan titanium dan ketangguhan berlian....
