Bank BRI dan Majalah Dewi Merayakan Hari Kartini
Emansipasi modern kini digagas dalam bentuk apresiasi terhadap wastra tradisional Indonesia.
29 May 2013


1 / 4
Mengambil momentum Hari Kartini, pertengahan April lalu Majalah Dewi dan BRI Prioritas yang merupakan layanan perbankan premium dari Bank BRI dengan sejarah eksistensi yang kokoh berdiri sejak awal masa kemerdekaan, menggelar sebuah acara bincang-bincang yang mengangkat topik busana tradisional kebaya bersama perancang busana Edward Hutabarat di Grand Hyatt Hotel, Nusa Dua, Bali. Acara yang bertajuk An Authentic Kebaya Journey ini mengajak wanita untuk menapaki kembali orisinalitas kebaya nusantara lewat aplikasinya dalam busana sehari-hari.
Idealisme Edward Hutabarat sebagai desainer nampak jelas lewat komitmennya dalam menjaga keajegan pakem-pakem kebaya Nusantara di tengah arus perputaran tren kebaya yang disesaki unsur modifikasi hingga tak lagi terpaku pada bentuk asli. Di saat perupa lain berlomba-lomba menjamah modernisasi estetika kebaya, ia justru menempuh berbagai jalan untuk kembali pada akar kebaya yang sebenarnya. “Modernitas tidak selalu sama dengan berjalan meninggalkan akar budaya. Alasan bahwa apa-apa yang tetap berpegang pada pakem tradisi itu membuat seseorang menjadi kuno adalah hal yang sangat tidak masuk akal dan berlebihan. Sebab modernitas sesungguhnya terletak pada cara berpikir seseorang dan bukan pada busana yang menghilangkan identitasnya sebagai anak bangsa,” tegas Edward Hutabarat.  
Untuk acara bincang-bincang An Authentic Journey of Kebaya, Edward Hutabarat mempresentasikan delapan kebaya yang dianggap mampu mewakili berbagai model kebaya Nusantara. Di antaranya kebaya bekutu baru, kebaya kurung dan kebaya Kartini, lengkap dengan inspirasi padu padan yang mencakup aksesori pelengkap seperti bros atau tusuk konde serta bagaimana menyematkannya agar tidak terkesan eksesif sehingga tampilan kebaya tetap klasik bersahaja.
Tak hanya melengkapi tutorial pemakaian kebayanya dengan berbagai contoh yang diperagakan langsung oleh model profesional yang melenggok anggun, Edward Hutabarat pun tak sungkan menjawab langsung pertanyaan penonton yang ingin tahu bagaimana menyesuaikan kebaya dengan bentuk tubuh dan warna kulit mereka, termasuk tips-tips berguna yang mudah diaplikasikan sendiri di rumah. Misalnya untuk mengakali bentuk tubuh yang cenderung besar, usahakan agar kebaya dan selendang yang diikat ala obi di bagian pinggang berwarna sama atau senada agar tidak memotong siluet dan membuat ukuran tubuh Anda justru tampak lebih pendek atau besar.
 “Kebersahajaan menurut saya juga adalah satu dari beberapa indikasi modernitas. Alih-alih berlebihan menambahkan ornamen busana yang mencolok mata, saya lebih suka menawarkan desain kebaya sederhana yang dikerjakan dengan ketelitian dan tingkat pengerjaan detail yang tinggi sehingga busana kita tak lantas timpang kala disandingkan dengan label-label ternama dunia,” katanya. Menutup malam itu, Edward Hutabarat tak lantas mendikte wanita bagaimana cara berbusana, ia hanya menekankan bahwa dalam konteks kebaya modern, Less is More. (MUN) Foto: Dok. Dewi

 

Author

DEWI INDONESIA