BIYAN MEMPERSEMBAHKAN SERUNI UNTUK PEREMPUAN MASA KINI
Personalisasi dan perspektif perempuan menjadi dasar eksplorasi Biyan untuk pagelaran tahunan kali ini.
24 Jun 2014


1 / 8
Pagelaran tahunan Biyan kembali digelar di ballroom Hotel Mulia Jakarta. Menjadi salah satu ajang yang  selalu dinanti oleh pecinta mode Jakarta, setiap tahun Biyan selalu konsisten menyuguhkan koleksi busana dalam presentasi dan tema yang distingtif, tahun ini membawa audiens memasuki perspektif yang baru melalui rancangan busana siap pakai, disertai pengemasan acara yang solid.

Setting panggung dibuat seperti sebuah hutan bambu dengan 700 batang bambu yang ditata rapi, diselingi pancaran cahaya dari balik pepohonan seolah menggambarkan sinar matahari pagi yang baru saja terbit. Pada sesi konferensi pers, beberapa jam sebelum acara, Biyan menjelaskan tentang koleksi spring/summer 2015 yang diberi judul “Seruni” ini. Inspirasinya datang dari keindahan bunga krisan yang dipercaya di Asia sebagai simbol kehidupan dan keabadian. Spirit tersebut menjadi dasar pemikiran kreatif yang membuahkan ide untuk menggabungkan dua cerita yang berbeda, yaitu seni dan kebudayaan Jepang, dengan ragam hias dan kriya dari Sumba.

Siluet kimono, gaun ringan melambai, motif bunga chrysanthemum yang dicetak diatas kain sutra, blus bahan tule dan gaun dipercantik dengan aplikasi bordir dan renda. Motif yang khas pada kimono tradisional berpadu manis dengan coat dan jaket bermotif tribal, hingga penambahan detail sulam. Beberapa teknik yang diaplikasikan pada satu busana, ciptakan motif indah dalam warna-warna yang saling berkesinambungan. Semua itu adalah esensi dari koleksi Seruni.

Keunikan lain juga terasa dari permainan padupadan material transparan dengan berbagai material berbeda karakter, yang merupakan salah satu ciri khas rancangan Biyan. Untuk koleksi Seruni, Biyan banyak mengambil kembali arsip desain masa lalu saat awal mula karirnya. Hasilnya, sebuah tampilan modern yang kaya akan komposisi indah, namun tetap sederhana, segar dan terasa selaras dalam setiap potong. (RM) Foto: Dok. Rizhki Rezahdy

 

Author

DEWI INDONESIA