Injeksi fantasi melalui aksesori seperti terlihat di Jakarta Fashion week 2015.

8 Nov 2014

Dalam beberapa hal sebuah pagelaran busana dapat dikatakan serupa dengan pertunjukan sirkus. Sebuah ajang hiburan, keduanya menampilkan sisi teatrikal dengan suguhan personil-personil unik berbalut busana warna warni. Menarik perhatian, keduanya bermain dengan imaji para penontonnya, memberikan fantasi yang seakan-akan berasal dari luar dunia ini.

Tiga desainer Indonesia yaitu Priyo Oktaviano melalui lini keduanya Spous, Mel Ahyar, serta Ari dan Sari Seputra dari label Signature Major Minor bermain dengan imajinasi para pecinta mode di Jakarta Fashion Week 2015 dengan menggunakan aksesoris-aksesoris unik pada pagelaran busana koleksi kapsul musim gugur/dingin 2014 khusus bagi Senayan City. Layaknya seorang Spanish chica yang misterius dan seduktif, Mel Ahyar mendandani para peragawati dengan headpiece yang berasal dari dua kuntum bunga. Beda halnya dengan Ari dan Sari yang memberikan daya tarik yang lebih modern, dimana para model seakan berasal dari jenjang waktu yang berbeda dengan penggunaan open top sun hat dalam warna kontras seperti hitam dan merah yang menyolok. Priyo Oktaviano di sisi lain menampilkan sensibilitas yang menggabungkan modernitas dan sisi tradisional, dengan menyisipkan topi sasando khas NTT dengan busana berdominasi denim yang kental dengan nafas hippy.

Mode merupakan sebuah seni ekspresi. Layaknya sebuah sirkus dimana berbagai properti menentukan atmosfir yang ada, aksesoris-aksesoris unik ini tidak pernah terlepas dari pikiran para desainer untuk memberikan suntikan fantasi pada pakaian yang mereka sungguhkan. Memecahkan sensibilitas pakaian, aksesoris ini merupakan benda-benda indah yang mendorong terciptanya pagelaran busana yang penuh fantasi, mentasnformasi sebuah pagelaran busana menjadi sirkus masa kini. (Jo Reiner untuk dewimagazine.com) Foto: dok 1707 Blog


Keyword:

 

Author

DEWI INDONESIA