Kenyamanan Padu Padan khas Desainer Lomba Perancaang Mode
Bicara tentang dunia mode, memang seolah tak henti menelurkan bakat-bakat baru untuk kembali melahirkan kreativitas terkini. Di Jakarta Fashion Week 2015, bakat baru ini pun kembali diapresiasi lewat kompetisi Lomba Perancang Aksesoori 2014 dan Femina Fashion & Craft Entrepreneur Award 2014. Untuk Lomba Perancang Aksesori, Dinna Rohmatunissa dari Jakarta jatuh sebagai pemenang pertama, sementara Femina Fashion & Craft Entrepreneur Award 2014 yang melibatkan para sosok wanita wirausaha, menjatuhkan Ni Ketut Arysanthi dari Bali sebagai pemenang utamanya.
Terlalu sempit jika memandang dunia mode hanya sebagai kreativitas desain saja. Dibutuhkan pula kemampuan entrepreneurship yang piawai, seperti dibuktikan oleh Shahnaz Soraya, yang kali ini memenangkan Lomba Perancang Mode (LPM) Entrepreneur Award 2014. Lomba Perancang Mode (LPM) memang telah menjadi salah satu DNA di dunia mode yang telah menelurkan berbagai bakat istimewa di dunia fashion tanah air. Maka, bersamaan dengan apresiasi khusus terhadap Irma Hardisurya, seorang legenda di dunia jurnalisme mode, di hari ketiga ini Jakarta Fashion Week 2015 menampilkan Jakarta Fashion Week-Fashion Council: Presents The Style Makers: A Tribute to Irma Hardisurya. Menampilkan koleksi empat desainer lulusan Lomba Perancang Mode (LPM), Jeffry Tan, Carmanita, Stephanus Hamy,dan Yelly Lumentu, deretan busana ready-to-wear pun menjadi pemikat acara pada siang itu.
Permainan warna jingga, hijau, dan cokelat mewarnai koleksi Stephanus Hamy, sementara desainer Carmanita tetap konsisten menampilkan kreasi batik yang dipadu aksen drapery yang melahirkan dimensi baru. Sementara Jeffry Tan hadir menawarkan kenyamanan busana lewat padu padan khaki hingga drapery pants yang ringan dan fleksibel. Ditutup padanan oleh koleksi bertajuk Day & Night dari Yelly Lumentu, nuansa warna monokromnya semakin menguatkan fleksibilitas desain untuk tampak istimewa, baik siang maupun malam. (MA) Foto: MA
Terlalu sempit jika memandang dunia mode hanya sebagai kreativitas desain saja. Dibutuhkan pula kemampuan entrepreneurship yang piawai, seperti dibuktikan oleh Shahnaz Soraya, yang kali ini memenangkan Lomba Perancang Mode (LPM) Entrepreneur Award 2014. Lomba Perancang Mode (LPM) memang telah menjadi salah satu DNA di dunia mode yang telah menelurkan berbagai bakat istimewa di dunia fashion tanah air. Maka, bersamaan dengan apresiasi khusus terhadap Irma Hardisurya, seorang legenda di dunia jurnalisme mode, di hari ketiga ini Jakarta Fashion Week 2015 menampilkan Jakarta Fashion Week-Fashion Council: Presents The Style Makers: A Tribute to Irma Hardisurya. Menampilkan koleksi empat desainer lulusan Lomba Perancang Mode (LPM), Jeffry Tan, Carmanita, Stephanus Hamy,dan Yelly Lumentu, deretan busana ready-to-wear pun menjadi pemikat acara pada siang itu.
Permainan warna jingga, hijau, dan cokelat mewarnai koleksi Stephanus Hamy, sementara desainer Carmanita tetap konsisten menampilkan kreasi batik yang dipadu aksen drapery yang melahirkan dimensi baru. Sementara Jeffry Tan hadir menawarkan kenyamanan busana lewat padu padan khaki hingga drapery pants yang ringan dan fleksibel. Ditutup padanan oleh koleksi bertajuk Day & Night dari Yelly Lumentu, nuansa warna monokromnya semakin menguatkan fleksibilitas desain untuk tampak istimewa, baik siang maupun malam. (MA) Foto: MA
Author
DEWI INDONESIAARTIKEL LAINNYA
Sebuah karya yang tidak hanya memikat hati namun memiliki makna yang mendalam...
Lomba Perancang Mode 2023 kembali digelar dengan tajuk ‘Authenticity’ dan bekerja sama dengan Asia Pacific Rayon...
