Suasana penuh dengan air mata terlihat saat para desainer, wartawan mode, sosialita tiba di kediaman Muara Bagdja (55). Pengamat mode, penulis mode, pengarah gaya, dan beberapa waktu terakhir menjadi koordinator media ini meninggal dunia karena kanker getah bening yang dideritanya satu tahun terakhir. Peristiwa ini memang agak mengguncang pecinta mode. Muara sama sekali menyembunyikan penyakitnya. Muara bahkan masih hadir di pergelaran tunggal Sebastian Gunawan di Hotel Mulia Jakarta, pertengahan Januari lalu. Bahkan, dalam sebulan terakhir, ia masih menulis artikel di sebuah majalah ibukota.

Seperti dikatakan oleh Edward Hutabarat, Muara adalah orang yang benar-benar mengetahui mode. Pada saat dunia mode mulai bergerak di awal tahun 1980-an, Muara sudah berada di sana, dan dia mengamati mode dengan segenap pengetahuannya. Pendidikan di jurusan Sastra Perancis Universitas Indonesia membantunya dalam memahami mode. Muara pula yang selalu berkisah tentang busana Indonesia dan tradisi Indonesia. Lalu siapa lagi pengganti Muara? Pertanyaan itu terus disampaikan oleh sahabat-sahabat, desainer, dan wartawan mode Indonesia yang menyampaikan salam terakhir di kediaman Muara Bagdja, sebelum dimakamkan di Tanah Kusir. (RH)

Foto: Dok. Dewi