Kurasi Empat Karya Memikat Para Desainer Indonesia Fashion Forward
Penghujung hari pertama gelaran Jakarta Fashion Week 2015, begitu dinanti-nanti.Pasalnya, empat desainer Indonesia Fashion Forward yang biasa dikenal dengan rancangannya yang bersifat couture dan masterpiece, menampilkan karyanya lebih ringan dalam tampilan lini siap pakai.
Rosalyn Citta, seniman aksesori, membuka helatan dengan kilau tembaga juga tembaga berlapis emas yang menjadi material utama garis rancangnya. Perempuan yang lebih ingin disebut seniman bahkan ‘tukang’ dibandingkan desainer ini karyanya memang patut diperhitungkan. Selama ini, Citta memastikan kualitas karyanya dengan terjun langsung memalu lempengan tembaga hingga berbentuk siluet indah yang menempel baik sebagai kalung, gelang, hingga ear cuff.
Patrick Owen kemudian menyusul masih dengan karakter rancangnya yang edgy. Patrick yang gemar menggunakan teknik print, kali ini menampilkan tema yang lebih whimsical dan fun, tidak hanya untuk busana wanita, namun juga pria. Desainer IFF yang sempat berpartisipasi di ajang Fashion KODE 2014 di Seoul ini kini menggabungkan material transparan, juga jala yang membuatnya terlihat semakin menarik.
Sementara nama besar Sapto Djojokartiko masih membuai mata dengan kesempurnaannya merekam detail dalam material busana siap pakai. Desainer Dewi Fashion Knights JFW 2015 ini memunculkan potongan palazzo, bomber jacket, kimono, hingga outerwear dengan napas yang lebih kasual.Palet warnanya pun cenderung ringan dengan permainan warna tanah yang didominasi warna beige.
Tex Saverio masih membuat decak kagum lewat presisi permainan pola dan material.Tiga warna yang menjadi karakernya, hitam, perak, dan abu-abu dimunculkan dengan embellishment tiga dimensi juga teknik laser cut. Meski begitu, koleksinya ini terlihat lebih sesuai untuk dikenakan dalam keseharian.Menutup hari, Tex yang malam itu mengenakan kemeja kuning cerah sebagai luaran menapaki runway dan menyambut tepuk tangan para penikmat fashion yang mengapresiasi dedikasinya untuk ranah fashion Indonesia. (AP) Foto: dok. Dewi.
Rosalyn Citta, seniman aksesori, membuka helatan dengan kilau tembaga juga tembaga berlapis emas yang menjadi material utama garis rancangnya. Perempuan yang lebih ingin disebut seniman bahkan ‘tukang’ dibandingkan desainer ini karyanya memang patut diperhitungkan. Selama ini, Citta memastikan kualitas karyanya dengan terjun langsung memalu lempengan tembaga hingga berbentuk siluet indah yang menempel baik sebagai kalung, gelang, hingga ear cuff.
Patrick Owen kemudian menyusul masih dengan karakter rancangnya yang edgy. Patrick yang gemar menggunakan teknik print, kali ini menampilkan tema yang lebih whimsical dan fun, tidak hanya untuk busana wanita, namun juga pria. Desainer IFF yang sempat berpartisipasi di ajang Fashion KODE 2014 di Seoul ini kini menggabungkan material transparan, juga jala yang membuatnya terlihat semakin menarik.
Sementara nama besar Sapto Djojokartiko masih membuai mata dengan kesempurnaannya merekam detail dalam material busana siap pakai. Desainer Dewi Fashion Knights JFW 2015 ini memunculkan potongan palazzo, bomber jacket, kimono, hingga outerwear dengan napas yang lebih kasual.Palet warnanya pun cenderung ringan dengan permainan warna tanah yang didominasi warna beige.
Tex Saverio masih membuat decak kagum lewat presisi permainan pola dan material.Tiga warna yang menjadi karakernya, hitam, perak, dan abu-abu dimunculkan dengan embellishment tiga dimensi juga teknik laser cut. Meski begitu, koleksinya ini terlihat lebih sesuai untuk dikenakan dalam keseharian.Menutup hari, Tex yang malam itu mengenakan kemeja kuning cerah sebagai luaran menapaki runway dan menyambut tepuk tangan para penikmat fashion yang mengapresiasi dedikasinya untuk ranah fashion Indonesia. (AP) Foto: dok. Dewi.
Author
DEWI INDONESIAARTIKEL LAINNYA
Pada 11 November 2014, Majalah Dewi menerima pengunduran diri Priyo Oktaviano sebagai salah satu desainer DFK 2014. Kami menghormati dan menghargai keputusan tersebut untuk kebaikan industri fashion I...
Majalah Dewi kembali meneruskan tradisi memilih sejumlah desainer yang disebut ksatria mode dalam ajang Dewi Fashion Knights: Journey to The World. ...
