Lima Besar Finalis Puteri Indonesia 2015 Kenakan Busana dari IKAT Indonesia
IKAT Indonesia by Didiet Maulana mempersembahkan karya bermotif batik pada malam puncak Puteri Indonesia 2015.
27 Feb 2015


Anindya Kusuma Puteri, wakil dari Jawa Tengah, Puteri Indonesia 2015
1 / 3

IKAT Indonesia karya desainer Didiet Maulana menampilkan gaun-gaun bermotif batik untuk Puteri  Indonesia 2015. Para finalis lima besar Puteri Indonesia mengenakan gaun elegan bermotif batik klasik seperti motif Gurda Rantai, Cuwiri,dan Wahyu Temurun.

Ada cerita unik di balik setiap motif yang dipilih Didiet Maulana, setiap batik menyampaikan pesan dan harapan bagi para finalis Puteri Indonesia. Motif batik Wahyu Temurun memiliki filosofi bagi orang yang mengenakannya, petunjuk, ridho, dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa akan diberikan. Batik motif Cuwiri artinya kecil-kecil, diharapkan pemakainya akan dihormati rakyat kecil lewat sikapnya yang pantas dan sesuai falsafah hidup. Sementara motif Gurda Rantai memiliki makna yang begitu dalam. Terinspirasi dari burung Garuda, lambang Negara Indonesia yang konon memiliki kedudukan penting sebagai tunggangan Batara Wisnu yang dikenal sebagai Dewa Matahari. Masyarakat Jawa percaya bahwa Gurda adalah simbol kejantanan dan kemakmuran.

Konsep Lima Dara menjadi desain IKAT Indonesia  untuk busana di malam puncak Puteri Indonesia 2015. Didiet memaksimalkan pemakaian batik berwarna sogan, cokelat kehitaman, dan memberikan sentuhan feminin pada siluet yang sensual. Cut-out pada beberapa bagian gaun serta aplikasi kristal pada motif transparan membuat busana terkesan anggun saat dikenakan para finalis. Setiap helai batik dihiasi prada emas untuk tampilan yang lebih glamor.

Lewat proses penilaian yang panjang, Anindya Kusuma Putri akhirnya dinobatkan sebagai Puteri Indonesia 2015. Finalis perwakilan Jawa Tengah ini berhasil meraih mahkota setelah meyakinkan para juri lewat pertanyaan seputar lingkungan hidup Indonesia. (MT) Foto: Dok. IKAT Indonesia

 

Author

DEWI INDONESIA