Akulturasi budaya lewat jalur perdagangan dirasakan pula oleh para perempuan di Bali. Jalur keluar-masuk komoditas membawa pula gaya berbusana baru, kebaya, bagi masyarakat Bali yang umumnya lebih familier dengan baju kemben dan sarung atau selendang lebar yang dililitkan di bagian bawah dada hingga ke arah pinggang.

Meski punya pakem yang kurang lebih sama dengan kebanyakan kebaya di Indonesia, namun siluet feminin merupakan hal yang paling menonjol dari garis desain kebaya Bali. Menyoal peruntukan, atasan model kebaya dengan kain sebagai padanan umumnya digunakan kaum perempuan untuk kebutuhan peribadatan dan sembahyang sehari-hari. Meski awalnya bermula di lingkungan puri istana, namun kini kebaya digunakan di hampir setiap acara adat umat Hindu oleh para perempuan Bali. Punya desain kerah bentuk V yang sama dengan mayoritas kebaya dari daerah lain, senteng atau kain yang dililitkan di bagian pinggang menjadi kekhasan kebaya Bali. (RW) FOTO: Wikimedia