Para Forwarder Mode Indonesia
Pemilihan para desainer Indonesia Fashion Forward sebagai pembuka JFW 2015 bukanlah tanpa alasan.
2 Nov 2014


Jakarta Fashion Week 2015 diawali dengan peragaan busana dari para desainer yang terlibat dalam program Indonesia Fashion Forward, satu program unggulan yang telah diusung JFW sejak tahun 2012. Aura pentas fashion terasa bergerak ke masa depan, dengan rancangan-rancangan yang mencerminkan imajinasi para desainer tentang gaya berpakaian saat ini dan daulat yang mereka terima sebagai desainer-desainer yang akan membawa kreatifitas fashion di Indonesia agar going forward.
Lalu apa yang mereka tampilkan di atas pentas? Secara garis besar cukup melegakan, sebagian besar rancangan mencerminkan gaya hidup saat ini, saat ketika setiap manusia modern tidak punya banyak waktu untuk berlama-lama mengenakan pakaian, namun pakaian tersebut harus sangat maksimal daya tariknya, kaya detail, hebat dalam cutting, dan kuat kesan effortless pemakaiannya .  Dari pilihan warna, mereka sama-sama mengusulkan untuk redam dan memilih warna-warna tenang seperti putih air, broken white, cappucino, dan yang paling menyala hanyalah warna pastel. Warna-warna redam tersebut tentu tidak akan menyita perhatian, namun begitu kita mendekat ke setiap gaun, barulah mata tertohok dengan kekayaan detail, workmanship, dan macam-macam ide aplikasi yang menyenangkan.
Kali ini adalah masanya desainer generasi ketiga program Indonesia Fashion Forward yang tengah diasah oleh para expert seperti Wendy Malem (CFE, Dean of London College of Fashion)dan Toby Malem  yang mengajarkan para desainer tentang manufacturing dan manajemen bisnis untuk menjalankan fashion label. Sanjeev Davidson, juga dari London, yang membimbing mereka untuk urusan branding dan strategi marketing. Angela Quaintrell, untuk urusan presentasi, quality control dan pricing.
“Kami ingin menyertakan banyak desainer untuk ikut program ini,” ujar Diaz Parzada, Program Director Indonesia Fashion Forward, “namun akhirnya yag bisa masuk hanya desainer yang memiliki kemampuan produksi yang besar,serta kekuatan merubah seratus persen koleksi apabila para mentor menemukan sesuatu yang tidak akan sukses di pasar”.
Nama-nama mereka yang telah masuk dalam program ini adalah Andhita Siswandi, Billy Tjong, Fbudi, Dian Pelangi, Etu by Restu Anggraini, JII by Gloria Agatha, Monstore, Norma Hauri, Peggy Hartanto,Patrick Owen,  Rosalyn Citta, Sapto Djojokartiko, dan Tex Saverio. Pada malam fashion show ini juga diberikan tanda buat desainer-desainer yang telah selesai melalui program, mereka adalah Albert Yanuar, Cotton Ink, Dian Pelangi, Jeffry Tan, Major Minor, Tertia, dan Yosafat Dwi Kurniawan.

 

Author

DEWI INDONESIA