Hidangan Mewah Nan Lezat Ala Baxter Smith
Selain dikenal dengan logonya berbentuk English bulldog, restoran Baxter Smith mempunyai masakan yang cukup menggugah selera Anda. Didukung dengan rancangan interior yang menambah suasana menjadi lebih nyaman bagi Anda.
27 Sep 2017


1 / 4

Tak seperti daerah Kuningan yang merupakan kawasan perkantoran atau wilayah Kemang  sebagai pusat hiburan, Senopati merupakan kawasan ‘abu-abu’ karena berada diantaranya. Mengusung konsep one stop venue, Baxter Smith yang terletak  di jalan Suryo ini dibuka pada pertengahan tahun lalu. Dari luar terlihat seperti sebuah bangunan kantor, namun siapa sangka bahwa ternyata Baxter Smith adalah tempat bersantap, bersantai, sekaligus berdansa. Baxter Smith memiliki tiga lantai dengan konsep berbeda pada tiap lantainya, yaitu dining room, lounge dan roof bar.
Menjelajahi dining room di lantai pertama ,kesan maskulin sangat terasa lewat desain interior yang bergaya  steampunk ala Revolusi Industri pada abad 19. Didominasi warna coklat tua lewat penggunaan elemen kayu, kulit, tembaga serta ornamen gerigi dan ditambah pencahayaan yang temaram membingkai keseluruhan interior dalam nuansa industrialis abad ke-19. Kesan maskulin juga tergambar dalam logo Baxter Smith yang memasang English Bulldog sebagai simbol utama dengan filosofinya yang berarti kuat. Nuansa serupa juga tampak pada lounge di lantai selanjutnya dan roofbar di lantai ketiga yang menyajikan hiburan untuk minum santai sembari berbincang bertukar cerita.

Cerita lain datang dari suguhan menu European & Asian, fussion with a twist kreasi Chef Sigit Untoro. Setiap menu tersaji sebagai bentuk eksplorasi mendalam Chef Sigit akan karakter setiap bahan makanan dan bumbu. Menjadikan hidangan di Baxter Smith mampu menggelitik setiap indera, serupa menikmati lakon pertunjukan. Pada babak pertama, Thai Beef Mango Salad hadir di atas meja, berisi kesegaran sayuran, beef, irisan mangga bersama Sprinkle Skin melebur jadi satu menghasilkan rasa asam, manis, pedas dan renyah. Dilanjutkan dengan menu Tuna Tataki, yang berada di atas Carrot Puree lembut berwarna oranye dan terasa sedikit gingery, tercampur sempurna dalam  kelembutan Seared Tuna, salad dengan Ginger Ponzu Dressing.
Babak selanjutnya menghadirkan olahan daun bayam dan Shimeji dengan Lemongrass Emultion  dengan potongan Ikan Kakap Putih. Menariknya, Chef Sigit mengganti mashed potato dengan Ubi Ungu sebagai side dish sehingga menambah semarak warna dari visual Pan Seared Barramundi. Hidangan klasik dengan sentuhan rasa baru lainnya adalah Pan Seared Salmon. Pada dasarnya pengolahan menu tersebut sama seperti Pan Seared Barramundi . Perbedaannya terletak pada hilangnya ubi ungu dan penambahan jamur shimeji, tomato cherry, garlic spinach, orange cardamon sauce.
Rehat dari peforma duet menu ikan, segelas minuman tropical berwana kehijauan dengan buah leci bertengger diatasnya. Mint Swizzle karya mixtologist Doni Irianto Purba tampil feminim melalui irisan halus buah kiwi, daun mint menyatukan dirinya bersama sari rambutan, perasan jeruk nipis dan simple syrup.

Chesse Cake datang sebagai penutup pamungkas keseluruhan pertunjukan kuliner. Chesse Cake dalam gelas disiram saus mangga serta hiasan whipped cream dan cokelat. Kejutan lapisan crumble pada dasar gelas menanti. Cheese Cake dan saus mangga sukses menjadi penutup manis dari cerita jamuan bersama seorang pandai besi dari Eropa bernama Baxter Smith yang kemudian namanya diambil untuk restoran ini. (WHY) Foto: Dok. Wawan Hemawan dan Baxter Smith
 

 

Author

DEWI INDONESIA