Padu Padan Citarasa Tradisional Dan Modern Di Jia
Kenikmatan menyantap hidangan klasik khas Tiongkok yang dikreasikan secara modern di Jia.
27 Apr 2017


Jia
1 / 4
Hidangan dari daratan Tiongkok selalu mendapat tempat di hati para penikmat kuliner di Jakarta. Shangri-La Hotel, Jakarta pun menyadari hal yang sama dan di awal tahun ini mereka memperkenalkan restoran terbarunya, yaitu Jia. Jia yang memiliki arti pertama, keluarga, dan rumah dalam bahasa Tiongkok, menempati lokasi yang sebelumnya dikenal sebagai restoran Shang Palace. Nuansa oriental yang dikemas secara kontemporer terasa istimewa ketika dewi pertama kali singgah. Tak hanya melalui desain yang menggandeng perusahaan Bond dari Jepang, konsep perpaduan klasik dan modern pun diterapkan pula dalam setiap hidangan yang tersaji di Jia. Tanpa mengubah tradisi, Jia berusaha memberi efek modern dalam setiap presentasi hidangan, sehingga selalu ada twist istimewa yang patut dinantikan saat bersantap di sana.
 
Jia menyediakan menu masakan tradisional sekaligus populer dari daratan Tiongkok yang kemudian dikreasikan secara modern melalui tangan Executive Chinese Chef, Christopher Chai. Chef Chai yang memiliki pengalaman menyiapkan hidangan Tiongkok selama hampir dua dekade membuktikan keahliannya dalam berbagai menu, seperti Peking-Style Roasted Duck, ragam dim sum homemade, La Mian, dan masih banyak lagi. Dewi berkesempatan untuk mencoba kenikmatan hidangan bebek peking Jia, namun sebelumnya, Crispy Fried Beef with Honey Sauce telah menunggu untuk disantap terlebih dahulu. Gurih dan renyahnya berpadu dengan baik setelah ditambahkan saus madu sebagai pelengkap. Setelahnya, sepiring Steamed Rice Roll with Crispy Shrimp pun menjadi pembuka yang menyenangkan, disusul semangkuk Lan Zhou La Mian Noodle Soup with Beef Shank panas dengan kuah kaldunya yang segar. La Mian ini datang dalam mangkuk besar, memberi ilusi seolah porsinya kecil. Nyatanya, seporsi saja lebih dari cukup untuk berbagi.
 
Tiba saatnya untuk menikmati bebek peking yang menjadi menu utama di Jia. Kami bisa melihat proses pemanggangan di oven yang terlihat dari area santap. Kalau memesan bebek peking di sini, pertama-tama Anda akan diminta memilih ukuran bebek yang diinginkan, lalu cara penyajian kedua yang sesuai selera. Bebek panggang yang baru matang diantar langsung oleh chef yang lantas mengirisnya dengan terampil di depan Anda. Irisan bebek yang tipis dengan kulit crispy, bisa Anda letakkan di atas selembar pancake bersama timun, daun bawang, dan saus hoisin, lalu digulung dan dimakan. Itu adalah cara penyajian pertama yang klasik. Sedangkan cara penyajian ke-dua yang dewi pilih kali ini adalah Wrapped in Lettuce. Sebagian daging bebek kami dicincang untuk dibungkus dengan selada segar, baru dimakan. Usai menikmati sajian dataran Tiongkok yang gurih dan menggugah selera, Deep Fried Swan with Almond Sauce menjadi penutup cantik yang tak boleh terlewat. (TA) Foto: Dachri Megantara
 

 

Author

DEWI INDONESIA