Indahnya Alam Jailolo
Seperti apa indahnya daerah pesisir di pulau Halmahera, salah satu yang terbesar di Kepulauan Maluku?
24 Apr 2014


Kehidupan di sekitar perairan Jailolo, Halmahera Barat, Maluku.
1 / 9
Jailolo bagaikan surga bagi pencinta wisata bahari. Pulau-pulau kecil yang bertebaran
di sekitar teluk Jailolo menjadi magnet atraktif bagi penggemar olahraga menyelam
maupun snorkeling. Laut yang memiliki gradasi warna biru sampai hijau toska menghias
sulaman-sulaman karang terjal yang banyak dihuni oleh kelomang (keong laut).

Hanya beberapa menit berkendara kapal dari teluk Jailolo, sebuah pulau kecil tak
berpenghuni sudah nampak dari kejauhan. Pulau ini lebih tepat disebut atol, dengan
penghuni pandan laut dan pepohonan bakau lainnya. Pulau bernama Pastofiri ini terasa
sejuk walau di siang hari yang terik. Cobalah untuk snorkeling di dekat pulau ini,
sungguh seronok pemandangan di bawah airnya. Ada banyak ikan genit dengan pendaran
warna-warni, ada juga sesekali bulu babi dan bayi gurita.

Sedikit lebih jauh, air terjun Kahatola yang mengalir menuruni tebing pantai dan
langsung jatuh ke laut sudah siap menyambut kedatangan Anda. Sumber mata airnya pun
bukan dari aliran sungai melainkan dari tetesan air hujan dan rembesan embun yang
tertampung di cekungan bebatuan. Perlu waktu kurang lebih tiga jam untuk menuju air
terjun Kahatola ke arah pulau Loloda, tempat salah satu suku adat Jailolo yang terkenal
mahir menangkap ikan.

Kenangan senja juga terukir megah di cakrawala Jailolo, di tepi pantai Susupu atau
pantai Banahena. Silakan datang menyepi ke dermaga sambil menikmati perlahan matahari memejamkan sinarnya di ufuk barat. Pemandangan dengan latar belakang Gunung Gamalama, Ternate di kejauhan dan Gunung Tuguaer menambah kesan megah penuh daya.

Ada juga hutan bakau yang dibelah oleh aliran sungai menuju laut lepas di desa wisata
Gamtala. Pohon bakau menjulang tinggi dengan akar yang kokoh mencengkram dasar rawa. Sekilas rasanya seolah memasuki dunia dongeng kelam di mana pohon bakau dapat menjelma menjadi raksasa bergeliat. Terbayang bila hutan bakau ini menjadi ekosistem
berkelanjutan bagi spesies udang rawa.

Pantas kalau kita berharap hutan di Jailolo terjaga keasliannya. Segala kekayaan alam
ini, sudah semestinya dijaga dengan dinikmati secara bersahaja, tanpa berlebih-lebihan.

(LISA VIRGIANO) Foto: Mei Batubara

Catatan: Jailolo dapat dicapai dengan naik pesawat yang mendarat di bandara Sultan Baabullah, Ternate, dilanjutkan menumpang kapal cepat hingga ke Jailolo.

 

Author

DEWI INDONESIA