Mengobati Hati di Ubud Bali
Mengenal kota Ubud lebih dalam melalui komunitas Ubud Hotels Association.
12 Mar 2015


Tarian yang dipertunjukkan pada UHA Tabletop di Royal Pitamaha, Ubud.
1 / 3
Meresapi karakter Bali seutuhnya, baru bisa terjadi ketika kunjungan ke pulau Dewata itu dilengkapi dengan agenda menghampiri Ubud. Daerah tersebut yang namanya diambil dari kata ‘ubad’ yang berarti obat, sejatinya bagaikan penawar hati yang resah dengan kehijauan alamnya, keaslian budayanya, dan komunitasnya yang guyub. Salah satu komunitas tersebut adalah Ubud Hotels Association (UHA) yang berdiri sejak 2004, awalnya dengan anggota empat hotel saja. Kini sudah ada 56 hotel yang tergabung di dalamnya, dan sejak dua tahun lalu mereka memiliki agenda tetap yaitu UHA Tabletop yang mempertemukan hotel-hotel dengan travel agent.

Acara UHA Tabletop yang baru lalu, diselenggarakan di Royal Pitamaha, Ubud. Dimulai di halaman resor yang rapi terawat dengan pepohonan dan bangunan-bangunan pendopo, acara ini diramaikan pula oleh tarian dan gamelan Bali yang dinamis. Pertemuan antar perwakilan hotel dan travel agent dilangsungkan di ballroom, dilanjutkan dengan santap siang bersama di restoran yang menghadap lembah bersaput pepohonan hijau.

Ajang yang efektif memperkenalkan daya tarik pariwisata Ubud ini, juga aktif dalam bidang sosial semisal menanam pohon, mengumpulkan handuk dan bed cover layak pakai untuk anak-anak yatim piatu, hingga kursi roda dan masih banyak lagi. Kabupaten Gianyar yang pada pelaksanaan Tabletop diwakili Anak Agung Ari Brahmanta, Kadin Pariwisata, juga menyatakan dukungannya bagi pariwisata setempat, antara lain melalui kerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk perkembangan kota, infrastruktur, dan penanggulangan macet. Ada pula perencanaan instalasi kabel di bawah tanah yang dimaksudkan supaya tidak mengganggu kegiatan budaya seperti Ngaben. (MUT) Foto: MUT


 

Author

DEWI INDONESIA