TENANG DI SUDUT JEROWARU
Temukan tempat pelarian baru di sebuah sudut terpencil pulau Lombok.
30 Oct 2014


1 / 5
Ujung selatan Lombok timur menyembunyikan suaka alam yang memesona, untuk dijadikan tempat melepas penat. Tak heran apabila pulau Lombok sering diibaratkan nostalgia masa lampau pulau Bali. Dewi menikmatinya saat bertandang ke Jeeva Beloam di kecamatan Jerowaru yang seakan belum terjamah zaman. Akses ke sana hanyalah dengan menembus hutan atau menyeberangi lautan.

Setelah  menempuh perjalanan darat sekitar satu setengah jam dari bandar udara Lombok, sampailah kami ke Jeeva, yang dikelilingi 55 hektar area hutan lindung. Di sana berdiri Beruga Pantai, yaitu rumah-rumah perkemahan yang dibangun dari ide arsitektur hunian nelayan tradisional suku Sasak. Bangunan kokoh kayu dan batang-batang bambu daur ulang beratapkan alang-alang. Ruang kamar yang lapang terkamuflase oleh alam, dan dalam hitungan langkah kaki hamparan pantai berbulir pasir putih Beloam sudah menyambut. Dari sana pun terlihat pulau Sumbawa dan Samudera Hindia. Sementara kala pandangan beralih ke belakang dapat terlihat jelas bentangan Gunung Rinjani dari jarak jauh.

Jeeva Beloam bagaikan medan kemah terisolasi rimba dengan barometer pelayanan nomor satu. Menu sarapan Asia atau barat dapat dipesan dari malam sebelumnya. Sementara rehat makan siang sehabis aktivitas menerobos alam, diisi kelezatan pelecing kangkung dan ayam taliwang khas Lombok. Pesta barbecue di sekitar api unggun pinggir pantai malam hari, berteman hiburan musik dan tarian tradisional dari kesenian Gendang Beleq yang dibawakan para kru Jeeva Beloam sendiri. Hidangannya, terdiri dari sari laut segar hasil tangkapan nelayan setempat, ditingkahi telur dan ayam dari peternak di desa
terdekat sampai sayur-mayur lokal.

Mengedepankan konsep sustainable dan ramah lingkungan, Jeeva Beloam memanfaatkan sumber energi tenaga matahari yang didukung generator diesel untuk menyediakan listrik dalam perkemahan. Air bersihnya didapat dari sistem Osmosis penyulingan air laut dan sumur air tawar terdekat. Dibatasinya penggunaan listrik pada siang hari, mendorong para tamu untuk beraktivitas di luar ruang. Berenang di pantai pribadi yang sepi, snorkeling dan
menyelami taman koral bawah laut pulau Umang, misalnya. Bisa juga trekking dan
bersepeda santai sambil menikmati anugerah hutan lindung seperti satwa dan botani liar
di Tanjung Ringgit. Berlibur di Jeeva Beloam layaknya menaklukkan alam saat terdampar
di sebuah pulau permai dengan prasarana resor kelas dunia.

(ALD)

www.jeevabeloam.com

 

Author

DEWI INDONESIA