7 Seniman Muda Indonesia Hadir dalam Unknown Asia Art Exchange Osaka 2016
Dihadiri oleh 200 partisipan dari negara di seluruh asia, 7 seniman Indonesia mendapat kesempatan menjadi bagian dalam acara Unknown Asia Art Exchange Osaka 2016.
10 Dec 2016



Didukung Dia.Lo.Gue Art Space Jakarta, tujuh seniman muda Indonesia berpartisipasi dalam Unknown Asia Art Exchange Osaka 2016 pada September hingga Oktober lalu. Ajang ini merupakan platform pasar seni dan kompetisi tahunan yang digagas oleh sejumlah kolektif kreatif di Jepang untuk memberi panggung bagi seniman-seniman  di Asia mendapat kesempatan lebih luas dan dan apresiasi lebih besar. Berbeda dengan pasar seni lainnya, Unknown Asia Art Exchange mencoba mencairkan batasan antara desain, kerajinan tangan, seni rupa, dan seni pertunjukan antar negara di seluruh Asia. Diikuti 200 partisipan, ajang ini mendapat dukungan besar dari para art director dan galeri-galeri ternama dari Jepang juga negara lainnya.
 
Hermawan Tanzil menjadi curator yang memilih karya dari Diela Maharanie, Eko Bintang, Kathrin Honesta, Kendra Ahimsa, Natasha Gabriella Tontey, Radhinal Indra dan Ruth Marbun, untuk dibawa ke Osaka dan dipamerkan bersama karya 193 seniman dari Jepang, Cina, Thailand, Hongkong, Taiwan, Korea Selatan dan Singapura yang mewakili berbagai lini seni visual mulai dari seni murni, desain, ilustrasi, instalasi, fashion, dan film. Tahun ini, Kendra Ahimsa berhasil meraih penghargaan utama Unknown Asia Grand Prix 2016. Sementara seniman Indonesia lainnya, juga mendapat beberapa penghargaan juri seperti Sponsorship Award (Eko Bintang, Natasha Gabriella Tontey, Kendra Ahimsa) dan Reviewer Award (Eko Bintang, Kendra Ahimsa dan Ruth Marbun).  Sekembalinya dari Jepang, karya ketujuh seniman ini dipamerkan di Dia.Lo.Gue Art Space dalam pameran berjudul Boarding Pass to Unkown Asia. (ISA), Foto: Dok. Dia.Lo.Gue Art Space
 

 

Author

DEWI INDONESIA