Komunitas Berbeda Itu Biasa (BIB) hadir sebagai ruang inisiatif gerakan penyebaran konten positif dan keberagaman.

2 Mar 2018

Membahas keprihatinan yang sama tentang ketidakpedulian dan kurangnya pengetahuan generasi muda pada keberagaman yang berujung pada meningkatnya hoax tentang antipluralisme di media sosial. Bermula dengan gerakan kecil seperti mengisahkan legenda nusantara, mencicipi ragam makanan khas daerah, presentasi singkat masing-masing latar belakang anggota, hingga kampanye keberagaman. BIB juga sering mengadakan acara-acara kebhinekaan seperti Diskusi Kebhinekaan, berbagi takjil, atau futsal keberagaman.
 
“Indonesia indah karena keberagamannya. Saya ingat waktu kecil ikut meramaikan Ramadhan dengan menyalakan petasan, ikut bersalaman, hingga berkeliling kompleks untuk takbiran,” kata Gandhes, Ketua BIB sambil tersenyum mengingat kembali kenangan tersebut. Menurutnya,seharusnya keberagaman bisa jadi kekuatan Indonesia untuk makin bersatu,dan mengajarkan kitamenjadi pribadi yang toleran, terbuka, serta saling menghormati.
 
Dunia maya merupakan titik dimana arus informasi bergerak cepat tanpa ada batasan. Disitulah konten-konten positif berisi seruan keberagaman, kekayaan, dan keunikan Indonesia diperbanyak, untuk memperluas pemahaman masyarakat akan indahnya perbedaan. Komunitas Berbeda Itu Biasa mengajak mereka untuk bergerak, misalnya dengan memperbanyak konten-konten positif berisi pengetahuan keberagaman dan kekayaan Indonesia. Beda adalah hal yang biasa, lumrah, dan melekat dalam kehidupan manusia sejak dulu kala. Tinggal bagaimana kita sebagai manusia memaknainya. Foto: Dok. BIB

 

Author

DEWI INDONESIA