Film Aruna dan Lidahnya, Persembahan Untuk Persahabatan Dengan Banyak Rasa
Film Aruna dan Lidahnya, Persembahan Untuk Persahabatan Dengan Banyak Rasa
29 Aug 2018


1 / 2
Cinta, persahabatan, konspirasi, dan kuliner, dapat dibilang menjadi sebuah resep untuk film yang mengundang antisipasi. Palari Films mempersembahkan film terbarunya yang berjudul Aruna dan Lidahnya yang akan tayang pada tanggal 27 September. Mengambil lokasi syutik di Surabaya, Pamekasan (Madura), Pontianak, dan Singkawang film ini akan menampilkan beragam kuliner yang dimiliki di Indonesia.

Mengisahkan tentang Aruna (Dian Sastrowardoyo) yang ditugaskan bekerja berkeliling ke empat kota Indonesia sambil bertualang kuliner bersama kedua temannya, Bono (Nicholas Saputra) dan Nad (Hannah Al Rashid). Saat menjalani tugasnya, Aruna bertemu dengan mantan rekan kerja yang pernah ia taksir, Farish (Oka Antara). Keempatnya terlibat dalam perjalanan penuh percakapan yang mengungkapkan kisah kehidupan dan rahasia terpendam.

Dalam perjalanan keempat karakter, mereka mencicipi berbagai makanan nusantara yang jarang dibahas banyak orang maupun yang sudah populer sebelumnya. Makanan yang akan hadir di antaranya adalah Lorjuk (makanan khas Pamekasan), Bakmi Kepiting (Pontianak), sampai Nasi Cumi (Surabaya). Di setiap makanannya mereka menemukan sesuatu yang tak terduga. Total ada 21 makanan, minuman, dan cemilan yang terdapat dalam film.

Selain pencarian makanan, film ini juga menangkap sepenggal kisah perjalanan manusia yang sedang dalam proses menemukan jawaban dalam hidupnya. Masing-masing karakter datang dengan kegelisahan yang berbeda. Aruna mencari nasi goreng yang telah lama diidamkannya, Farish berusaha menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, Bono bergulat dengan perasaan yang ia pendam, dan Nad yang hendak berpetualang kuliner.

Edwin, selaku sutradara mengeksplorasi gaya yang jarang ditampilkan dalam film-filmnya. Di Aruna dan Lidahnya , dinamika kehidupan orang dewasa dibicarakan di meja makan. Film ini merupakan adaptasi lepas dari novel berjudul sama karangan Laksmi Pamuntjak. (AU) Foto: dok. Palari Films
 

 

Author

DEWI INDONESIA