Inilah Upaya Basuki Tjahaja Purnama Merawat Jakarta
Tantangan Ahok sebagai Gubernur dalam menunaikan tugas merawat Jakarta.
13 Jan 2017




Beberapa waktu belakangan, nama Basuki Tjahaja Purnama terus menjadi perbincangan hangat. Sejak masih menjabat sebagai wakil gubernur untuk Jokowi yang kala itu menjadi Gubernur DKI Jakarta, sepak terjang lelaki bernama lahir Zhong Wanxhue ini atau biasa disapa Ahok, nama panggilan kecil yang berasal dari kata Ban Hok yang berarti ‘belajar banyak’, sudah mulai mencuri perhatian.
Gaya bicaranya ceplas ceplos. Ia kerap melontarkan cetusan mengejutkan. Tapi ia memberi akses luas bagi rakyat untuk menemuinya. Dari penyapu jalan hingga pengusaha kelas kakap diterimanya di Balai Kota. Ia merapikan fasilitas-fasilitas pelayanan warga yang mendasar seperti kesehatan dan pendidikan. Ia juga menyediakan layanan ambulans dan pemadam kebakaran gratis bagi warga Jakarta. Diupayakannya lahan bermain bagi anak-anak yang selama ini berebut tempat bermain dengan kepadatan kota. Selain itu ia menentang  praktik korupsi, ketidakdisiplinan dan sistem yang tidak efisien dalam kinerja dan budaya kerja di lingkungan Pemerintahan Daerah (Pemda) DKI Jakarta serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta. Namun, ia dikritik keras ketika menggusur warga yang menghuni bantaran-bantaran sungai dengan tujuan kebersihan dan keindahan kota. Sejumlah warga terpaksa tinggal di tenda. Rumah susun yang disediakannya dianggap tidak manusiawi.  Dalam pelaksanaan reklamasi 17 pulau di Kepulauan Seribu, ia juga dikritik karena dianggap menyerahkan wewenang penuh kepada pengembang. Dalam kasus Rumah Sakit Sumber Waras, ia menjadi sorotan. Badan Pemeriksa Keuangan menyatakan ia telah merugikan keuangan negara dengan membeli lahan yang lebih mahal dari aturan, sedangkan Komisi Pemberantasan Korupsi justru menganggapnya tidak menyalahi hukum.  
Tak urung Ahok menjadi salah satu gubernur yang paling banyak disorot dan dibicarakan dalam sejarah Jakarta pasca Reformasi. Ia diperkarakan secara hukum melalui undang-undang penistaan agama ketika menyebut salah satu ayat Alquran dalam kampanye politiknya. Di antara para penentangnya ada yang mencuatkankan sentimen rasial dan agama untuk membawa pria yang memulai karier politiknya sebagai Bupati Belitung Timur ini ke meja hijau. Betapa banyak tantangan bagi Ahok dalam menunaikan tugas merawat Jakarta. (ISA/LC). Foto: Dok. dewi
 

 

Author

DEWI INDONESIA