Jamuan Makan Malam Bersama Raja dan Ratu Swedia
Duta Besar RI untuk Swedia, Bagas Hapsoro, menjamu Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia di Stockholm.
18 May 2017


1 / 6
Hubungan Indonesia dan Swedia sudah terjalin lama; hubungan diplomatik Indonesia-Swedia dimulai tahun 1952. Kerja sama antar kedua negara juga luas, dari ekonomi, budaya, hingga pertahanan.

Pada 22-24 Mei 2017, Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia dari Swedia akan mengadakan Kunjungan Kenegaraan ke Indonesia. Dan menyambut kunjungan itu, Duta Besar RI di Stockholm, Bagas Hapsoro, beserta istri Sumaningsih Hapsoro, mengadakan jamuan makan malam untuk Raja Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia di Wisma Duta Besar RI di Lidingˆ, Stockholm pada 8 Mei2017.

Jamuan makan malam tersebut atas permintaan dari Raja Swedia untuk dapat melakukan diskusi dengan Dubes RI dan mengenal Indonesia lebih jauh sebelum kunjungan kenegaraan itu. Kehadiran Raja dan Ratu Swedia ke Wisma Duta Besar RI didampingi oleh staf dan Court of Royal Household, yaitu HÂkan Pettersson - Chief of H.M the King Military Staff, Baroness Christina Von Schwerin - Lady in Waiting untuk Ratu Silvia, Countess Anna Hamilton - First Lady of the Court, Lieutenant-Colonel Carl Magnus-Svensson - Aide-de-Camp,  Margareta Thorgren - Director of Communications, dan Ambassador Klas Molin - Chief of Protocol Kementerian Luar Negeri Swedia. Sementara itu dari pihak KBRI hadir Minister Counselor untuk Politik dan Protkons,  Sekretaris I Fungsi Ekonomi-HoC, BPKRT dan Petugas Komunikasi. 

Kunjungan kenegaraan Raja Carl XVI Gustaf ke Indonesia merupakan momentum penting untuk meningkatkan kerja sama bilateral di bidang ekonomi, pendidikan dan riset, energi, lingkungan, dan pertahanan. Di samping itu, selama berkunjung ke Indonesia nanti, diharapkan Raja dan Ratu dapat mengenal Indonesia lebih dekat lagi baik secara budayanya, keindahan alamnya dan keramahtamahan penduduknya. 

Raja Carl XVI Gustaf telah beberapa kali berkunjung ke Indonesia sebelumnya, baik  kunjungan sebagai Ketua Kehormatan Pramuka Dunia pada tahun 2013 maupun berlibur ke salah satu pulau di Indonesia. Tetapi kunjungan kali ini selain akan membicarakan masalah ekonomi, juga masalah sosial. Ratu Silvia juga akan meresmikan seminar mengenai masalah perlindungan terhadap anak-anak dan wanita. Gerakan kepedulian masyarakat ini di beberapa negara lain telah tumbuh menjadi besar dan sukses dalam menanggulangi gangguan masalah sosial. Raja dan Ratu juga memiliki ketertarikan khusus terhadap hutan di Kalimantan serta orang utan. Disampaikan pula bahwa Raja dan Ratu berkeinginan untuk dapat melihat Kebun Raya Bogor pada saat berkunjung ke Indonesia nanti.  

Dalam jamuan makan malam itu, Raja dan Ratu serta seluruh delegasi pendamping sangat menikmati sajian makanan tradisional Indonesia yang terdiri atas Sup Binte Biluhuta, Sate Lilit, Lumpia Basah, Tumpeng Nasi Kuning, Rendang, Ikan Cod Bumbu Bali, Sambal Goreng Kering Kentang, yang diakhiri dengan makanan penutup Lapis Legit, Dadar Gulung serta kopi Sumatra Gayo. 

Raja dan Ratu Swedia adalah ikon yang berpengaruh bukan hanya di Swedia namun juga di kawasan Nordic secara keseluruhan. Karena itu, pemberitaan mengenai kunjungan kenegaraan Raja dan Ratu Swedia ke Indonesia nanti akan mendapat perhatian yang cukup besar di kalangan masyarakat Swedia dan juga Nordic, kata Bagas Hapsoro.

Sebagai kenang-kenangan, Raja Carl XVI Gustaf mendapatkan buku kumpulan foto mengenai 34 provinsi Indonesia berjudul Indonesia: A World of Treasures, karya fotografer travel terkemuka Indonesia, Ebbie Vebri Adrian. Sedangkan Ratu Silvia mendapatkan cendera mata selendang batik tulis sutra. (ZRN) Foto: Dok. Kedutaan Besar Swedia

 

Author

DEWI INDONESIA